UNBK, Komisi E Beri Perhatian Penuh Sekolah Pinggiran

Komisi E DPRD Jatim saat sidak UNBK di SMAN 10 Surabaya, Selasa (10/4). [siti/bhirawa]

DPRD Jatim, Bhirawa
Hari kedua pelaksanaan Ujian Negara Berbasis Komputer (UNBK) semuanya berjalan lancar. Namun tidak demikian dengan di wilayah pinggiran, dalam pengadaan komputer masih menggunakan pihak ketiga serta terbagi tiga shift akibat keterbatasan komputer.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Daim menegaskan dewan bersama Pemprov Jatim terus berusaha untuk mengalokasikan anggaran untuk pemenuhan komputer khususnya sekolah pinggiran. Baik itu negeri maupun swasta.
“Yang pasti dalam dunia pendidikan tidak ada dekotomi. Artinya negeri dan swasta sama saja. Untuk itu kita akan berusaha untuk mengalokasikan anggaran di APBD 2019. Atau paling tidak di PAK 2018 ini,” lanjut politikus asal PAN usai sidak UNBK di SMAN 10 dan sempat menemukan dua siswa inklusi yang mengikuti UNBK, Selasa (10/4).
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jatim Hartoyo ditemui usai sidak mengatakan sidak ini dilakukan untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dalam pelaksanaan UNBK. “Untuk dua hari pelaksanaan UNBK di tingkat SMA berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan,”ujarnya.
Politisi asal Fraksi Demokrat ini mengatakan bahkan untuk sistem komputerisasi di SMAN negeri 9, SMAN 2, dan SMAN 1 juga berjalan dengan lancar. Karena dilakukan dua sesi UNBK, begitu juga untuk listriknya juga tidak ada gangguan. “Apabila terjadi gangguan UNBK, panitia pelaksana juga sudah mengantisipasinya. Di mana panitia di SMA komplek tersebut juga menyediakan cadangan soal di dalam komputer, dan listrik juga disediakan genset,”ujarnya.
Terkait pelaksanaan UNBK di Jatim dengan sistem smartphone ia mengatakan sampai saat ini untuk SMA/SMK belum ada yang menggunakan android tersebut. “Selama Komisi E sidak mulai dari Bojonegoro beberapa hari kemarin hingga sekarang UNBK berjalan dengan lancar dan tanpa ada gangguan baik komputer serta listrik,”ujarnya.
Sedangkan anggota Komisi E Abdul Halim menyatakan secara prinsip pelaksanaan UNBK di Jatim berjalan dengan lancar. Dan diharapkan pelaksanaan UNBK ini juga berjalan sampai akhir tidak ada kendala apapun.
Lebih lanjut Abdul Halim politisi asal Fraksi Gerindra ini mengatakan untuk masalah pelaksanaan UNBK yang kekurangan komputer ini harap dimaklumi. Karena keterbatasan anggaran. “Diharapkan UNBK ke depan pelaksanaan komputer di sekolah harus terpenuhi, sehingga pihaknya tidak lagi mendengar masalah kendala komputer,”ujarnya.
Selain itu pihaknya juga meminta kepada sekolah – sekolah SMA dan SMK untuk menyediakan genset, hal ini untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan saat pelaksanaan UNBK ke depannya. “Meski Dinas Pendidikan sudah MoU dengan PLN tapi ini perlu diantisipasi ke depannya saat pelaksanaan UNBK,”ujarnya
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 9 Drs HM Shadali MM, Pd mengatakan untuk pelaksanaan dua hari UNBK di SMAN 9 berjalan dengan lancar baik komputer dan listriknya tidak ada gangguan sama sekali.
Lebih lanjut, UNBK di SMAN 9 ini diikuti 229 siswa dan ujian UNBK ini dilakukan dua sesi. Yaitu sesi pertama ini dilakukan mulai pukul 8.30 – 9.00, dan sesi dua dimulai pukul 11.00 – 12.00. “Untuk komputer di SMAN 9 sudah terpenuhi semua dan tidak ada siswa yang tertinggal UNBK,”ujarnya. [cty]

Tags: