UNBK SMP Bikin Khawatir Dindik Jatim

Meski baru pertama kali, tahun ini Surabaya tetap menggelar UNBK jenjang SMP/MTs ini secara serentak untuk 370 lembaga.

Meski baru pertama kali, tahun ini Surabaya tetap menggelar UNBK jenjang SMP/MTs ini secara serentak untuk 370 lembaga.

Surabaya Baru Pertama, Langsung Serentak
Dindik Jatim, Bhirawa
Target Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya untuk menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP/MTs serentak membuat Dindik Jatim khawatir. Selain target yang dianggap terlalu memaksa, sekolah penyelenggara juga masih minim pengalaman.
“Meskipun terkesan agak memaksa, ambisi untuk 100 persen itu bagus. Dengan segala risiko yang harus ditanggung nantinya, Surabaya tetap harus jadi contoh daerah lain,” tutur Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman saat ditemui, Senin (18/4).
Saiful merinci, jumlah penyelenggara UNBK se-Jatim ada 481 lembaga. Secara nasional, jumlah ini paling tinggi. Namun di tingkat provinsi, Surabaya paling mendominasi dengan jumlah penyelenggara sebanyak 370 lembaga. “Karena itu, penyelenggaraan di Surabaya harus dipantau ketat,” kata Saiful.
Seperti diketahui, untuk menyelenggarakan UNBK serentak, tak kurang dari 54 sekolah di Surabaya terpaksa harus menggabung ke sekolah lain. Hal ini menurut Saiful perlu ada antisipasi yang cermat. Baik terkait sarana prasarana, maupun kesiapan siswa. Mobilisasi siswa misalnya, mereka biasa berangkat dari rumah ke sekolah sendiri lebih dekat harus berpindah ke sekolah lain yang mungkin lebih jauh jaraknya.
“Secara psikologis pasti berpengaruh bagi siswa yang ujian di sekolah sendiri dengan yang ujian di lingkungan sekolah yang lain,” kata mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.
Surabaya, lanjut dia, adalah satu-satunya daerah yang memberlakukan sekolah nebeng. Pihaknya khawatir, persiapan siswa dalam melakukan simulasi juga terkendala karena harus ke sekolah lain dulu. “Awalnya memang harus dipaksa seperti ini. Tapi ini kan kemajuan teknologi, arahnya ke depan juga harus seperti itu,” tutur dia.
Di sisi lain, Saiful juga berharap sekolah dapat mempersiapkan sarana dan prasarana seperti server dengan jeli. Hal ini diperlukan peran-peran proktor yang mumpuni. Termasuk jika harus menerjunkan proktor dari SMA/SMK untuk memperkuat UNBK SMP/MTs.
Berbeda dengan pelaksanaan UNBK SMA/SMK yang hampir diikuti semua daerah, UNBK jenjang SMP/MTs ini baru menyebar di 24 kabupaten/kota. Sementara 14 daerah lainnya masih belum menyelenggarakan sama sekali. Sementara untuk penyelenggara UN berbasis kertas dan pensil, tercatat sebanyak 10.652 lembaga. Terdiri dari SMP, MTs dan SMP terbuka. “Untuk persiapan UN paper juga sudah maksimal. 25 April mendatang naskah akan mulai dikirim ke daerah kepulauan,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan juga menuturkan, pelaksanaan UNBK SMP/MTs ini akan didukung dengan menggandeng proktor dari SMA/SMK. Tercatat ada 20 koordinator proktor akan disebar di lima wilayah. Selain itu, pendataan 254 proktor SMA dan SMK yang akan di siagakan selama UNBK di 370 SMP/MTs juga tengah dilakukan pendataan. “Mereka (proktor SMA/SMK) sudah menawarkan diri untuk membantu kelancaran UNBK SMP/MTs 9 Mei mendatang,” pungkas Ikhsan. [tam]

14 Daerah Non Penyelenggara UNBK SMP/MTs
Kota Madiun                   Kabupaten Trenggalek
Kota Mojokerto              Kabupaten Probolinggo
Kota Blitar                      Kabupaten Bondowoso
Kota Pasuruan              Kabupaten Situbondo
Kabupaten Ngawi        Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Pacitan     Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Nganjuk   Kabupaten Sumenep

Rate this article!
Tags: