UNBK SMP Kota Batu Terkendala Komputer

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dra.Mistin

Kota Batu, Bhirawa
Sekolah di Kota Batu, khususnya SMP mengalami kendala masalah fasilitas komputer. Masih ada 50 persen SMP di Batu yang belum memiliki fasilitas komputer berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dalam waktu dekat. Karena itu Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Pendidikan harus membuat persiapan yang matang dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
“Kalau yang SMA mereka siap. Tapi kalau beberapa sekolah SMP ada yang belum memenuhi untuk melaksanakan UNBK. Ada sekitar 50 persen sekolah SMP yang belum memiliki fasilitas komputer untuk UNBK ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dra.Mistin, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/3).
Untuk mengatasi kendala ini, Disdik Kota Batu telah menentukan dan menyusun penggabungan dengan sekolah SMA yang fasilitasnya memenuhi. Jadi saat pelaksanaan UNBK nantu, siswa SMP yang sekolahnya belum memenuhi fasilitas komputer bisa gabung dengan SMA.
Tahun depan, Mistin memastikan semua SMP di Kota Batu sudah bisa melaksanakan UNBK. Namun ia enggan untuk menyebutkan nominal anggaran untuk melengkapi fasilitas komputer di sekolah tersebut.
“Anggarannya sudah ada, namun saya belum bisa memastikan angka nominlnya,”jelas Mistin.
Sejalan dengan penyediaan komputer di sekolah ini, para guru dituntut untuk kreatif menciptakan media pembelajaran berbasis IT. Selain memudahkan siswa memahami pelajaran, hal ini juga akan mampu meningkatkan motivasi siswa di kelas.
Untuk itu Dindik juga telah memberikan bimbingan pengembangan media IT kepada 40 perwakilan guru SMP se-Kota Batu. Dalam pemberian bimbingan ini Dindik telah bekerja sama dengan Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan
Mistin mengatakan, syarat peserta bimtek kali ini adalah guru non TIK. Diharapkan, kedepan guru di Kota Batu mampu mendayagunakan teknologi dalam kegiatan belajar di kelas.
”Kalau dulu guru punya kapur tulis, lalu boardmarker. Sekarang semua guru punya handphone/smartphone. Saya sangat apresiasi sekali karena guru mampu membuat video untuk media ya,” kata Mistin.
Sementara, Kepala BMTPK, Drs Abu Khair mengatakan, dengan mengikuti pelatihan ini, guru-guru harus bisa membuat video pembelajaran bermodalkan smartphone, membuat blog, dan membuat web.
“Kami memperoleh mandat dari Kemdikbud untuk mendayagunakan potensi TIK yang potensial untuk mengemas materi pelajaran, jauh lebih mudah,” kata dia.
Salah seorang guru dari SMPN 6 Batu, Rina Kristina mengaku sangat terbantu dengan pelatihan tersebut. Kini dia bisa membuat website dan blog sendiri.
“Biar nggak gaptek ya. Dulu sih cuma tahu-tahu saja, sekarang saya bisa buat blog sendiri,” katanya. [nas]

Tags: