Undang Tamu Mancanegara dengan Promosi Health Tourism

Zahrul Azhar Asumta yang akrab disapa Gus Hans. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki peluang besar untuk mendatangkan para turis dari mancanegara. Untuk mendatangkan para tamu ini maka diperlukan sebuah promosi atau pelayanan yang bisa memikat para tamu diantaranya adalah health tourism atau wisata kesehatan.
Zahrul Azhar Asumta yang akrab disapa Gus Hans mengungkapkan dengan adanya health tourism ini pastinya akan mengangkat serta bisa menambah Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya, karena akan banyak turis dari seluruh dunia yang akan datang di Surabaya.
“Kita memiliki banyak tenaga-tenaga dokter ahli dibidang kesehatan dan kebanyakan mereka melayani pasien operasi di luar negeri seperti di Singapura. Kalau nanti di Surabaya disediakan fasilitas yang sama dan bahkan lebih baik dari Singapura, Malaysia pastinya dokter-dokter ahli kita maupun pasien yang akan melakukan operasi sudah tidak perlu lagi ke datang ke negara lain melainkan akan datang ke Surabaya,” terang calon Wali Kota Surabaya, Selasa (29/10).
Gus Hans menambahkan dengan kedatangan para turis ini akan berdampak positif bagi Kota Surabaya khususnya bagi perekonomian disemua sektor baik UKM, pariwisata maupun penginapan. “Pastinya saat mereka berobat ke Surabaya yang seharunya membutuhkan waktu dua hari pasti akan mereka perpanjang menjadi tujuh hari. Karena sekalian dengan cek rutin mereka ke dokternya agar tidak bolak-balik ke Surabaya, bayangkan kalau mereka berada di Surabaya selama tujuh hari dan bersama keluarga mereka pastinya akan meningkatkan perekonomian kita,” tegasnya.
Sementara itu health tourism ini di jalankan oleh negara lain di Asia, di Indonesia sendiri masih belum memiliki health tourism. “Inilah kesempatan dan peluang bagi Kota Surabaya untuk kedepannya bisa mengembangkan health tourism. untuk menarik wisawatan dalam dan luar negeri betah berlama-lama di Kota Surabaya,” ujar Gus Hans.
Selain itu Gus Hans yang juga Presiden Football for Peace Interfaith Indonesia, mengapresiasi Kota Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Momen ini menjadi peluang bagi Kota Surabaya berbenah, karena momen olahraga skala internasional pasti menarik kunjungan wisatawan manca Negara. Dan jadikan Kota Surabaya Football Friendly.
“Mulai dari masyarakatnya, infrastrukturnya dan regulasinya bisa mendorong agar kepres presiden tentang persebakbolaan bisa semakin disupport oleh pemerintah-pemerintah daerah. Kan ada kepres tentang peningkatan kapastitas sepakbola di Indonesia. Nah harapan saya ini bisa menjadi momentum yang baik untuk bisa meningkatkan proses mengarah kesana,” jelasnya.
Namun Gus Hans juga menyayangkan, sepak bola saat ini masih mendahulukan nilai industrialisasi daripada pembangunan karakter dan nilai-nilai didalamnya. “Kemampuan diri untuk bisa membagi dirinya ini menjadi hal yang baik dalam membangun sebuah bangsa dan pemerintahan. Nah ini yang menjadi bagian dari semangat saya untuk membagun karakter anak-anak muda Surabaya melalui sepak bola,” katanya.[riq]

Tags: