Unej Bakal Buka Kampus 2 di Bondowoso

Bupati-Bondowoso-Drs-H-Amin-Said-Husni-didampingi-Kepala-Dinas-pendidikan-Dra-HJ-Endang-Hardiyanti-MM-saat-meresmikan-Pusat-Pendidikan-di-Jalan-Diponegoro-beberapa-waktu-lalu.

Bupati-Bondowoso-Drs-H-Amin-Said-Husni-didampingi-Kepala-Dinas-pendidikan-Dra-HJ-Endang-Hardiyanti-MM-saat-meresmikan-Pusat-Pendidikan-di-Jalan-Diponegoro-beberapa-waktu-lalu.

Jember. Bhirawa
Dalam rangka mempersiapkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang representative dan lengkap untuk warga Bondowoso dan sekitarnya sebagaimana dicita-citakan oleh Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni, Kepala Dinas pendidikan Bondowoso Dra Hj Endang Hardiyanti MM nakal menggandeng Universitas Negeri Jember (Unej) untuk membuka kampus 2 di Bondowoso.
Hal ini sebagaimana disampaikan Endang, saat ditemui Bhirawa kemarin. Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir sudah didirikan Akademi Komunitas (Akom) NegeriĀ  Bondowoso yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jember, sehingga untuk pengembangannya agar pilihan jurusan menjadi lebih banyak, maka akan dibuka Kampus 2 di Bondowoso dengan tempat kuliah akan dilaksanakan di gedung Educatin Development Center (EDC) yang baru saja diresmikan menjadi Pusat Pendidika dan Pengembangan masyarakat dengan menelan biaya pembangunan sekitar Rp 15 Miliar.
“Ini sesuai harapan Bapak Bupati, bagaimana nantinya Bondowoso memiliki Perguruan Tinggi Ngerei sendiri, sehingga untuk mengawali dilakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri terdekat agar lebih mudah pengembangannya,” kata Endang kemarin.
Menurut Endang, tahun ini pada Kampus Dua di Bondowoso dalam rangka pengembangan program-program studi. Program studi yang pertama kali akan digarap yaitu ekonomi islam atau ekonomi syariah.
Sementara itu, Pembantu Rektor I Universitas Jember, Zulfikar saat dikonfirmasi Bhirawa menjelaskan, Unej bersama pemerintah Kabupaten Bondowoso sepakat untuk mengembangkan program-program studi di Bondowoso, yang berkampus di Bondowoso.Program studi yang akan segera digarap yaitu program studi ekonomi islam atau ekonomi syariah.
“Kita menjalin kerja sama dengan pemerintah Bondowoso untuk mengembangkan program-program studi, prodi yangakan kita garap pertama kali yaitu ekonomi islam, jadi mahasiswa yang memilih prodi ekonomi islam mereka akan melaksanakan perkuliahan di Bondowoso, karena prodi yang sudah dibuka di Bondowoso tidak akan dibuka di Jember,” tegasnya.
Menurut Zulfikar, pemilihan program studi ekonomi syariah dikarenakan saat ini program studi tersebut sedang berkembang diberbagai negara seperti di Amerika dan Inggris, tak terkecuali Indonesia. Selain program studi ekonomi islam, Unej juga akan membuka program studi perikanan dan kelautan, serta peternakan dan perkebunan. “Tahun depan akan kita garap prodi perikanan dan kelautan, ini yang diminta sama pemerintah Bondowoso, setelah itu kita akan buka juga prodi peternakan dan perkebunan,” katanya.
Zulfikar mentargetkan, tiga tahun berjalan setidaknya akan ada tiga ribu mahasiswa Unej yang akan melangsungkan perkuliahan di Bondowoso, yang secara otomatis akan meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) karena adanya mulltiplayer efek yang sangat luar biasa bagi masyarakat Bondowoso.
“Prediksi kita kalau ini berjalan baik, maka tiga tahun kedepan akan ada tiga ribu mahasiswa kita yang melakukan perkuliahan di Bondowoso, kalau kita berasumsi satu mahasiswa menghabiskan uangnya setiap bulan sebanyak 500 ribu rupiah, maka akan ada perputaran uang satu milyar lebih setiap bulannya di Bondowoso, dan itu akan meningkatkan Penghasilan Asli Daerah,” katanya optimis.
Zulfikar mengaku, pengembangan program studi dengan pemerintah daerah baru pertama kali dilakukan oleh Unej. Sebelumnya Unej juga bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk pengembangan program studi namun gagal karena beberapa hal. “Kita hanya menyediakan SDMnya, mengenai bangunan dan infrastruktur tempat perkuliahan itu tanggung jawab pemerintah daerah setempat,” pungkasnya. [har]

Rate this article!
Tags: