Unesa Petakan Lulusan Sarjana dan Lapangan Kerja

Antusiasme peserta job fair di gedung Gema Unesa yang dikunjungi sekitar 6 ribu pencari kerja baik dari Unesa maupun perguruan tinggi lain. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Seluruh fakultas di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tengah serius mendata alumni sekaligus profesi yang ditekuninya. Data tersebut diperlukan untuk mendukung penyusunan mata kuliah dalam satuan kredit semester (SKS) sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Targetnya Unesa ingin lulusan berikutnya bekerja sesuai latar belakang pendidikan. Fakultas Ekonomi (FE) adalah salah satu yang kini berupaya menuntaskan pendataan lulusan selama 10 tahun terakhir sejak fakultas tersebut didirikan.
“Selama ini banyak lulusan, misal dari FKIP tidak menjadi guru atau tenaga kependidikan (Tendik). Namun menekuni profesi lainnya. Ini karena jumlah lowongan guru yang tersedia tidak sebanding dengan lulusan saraja pendidikan,” kata Dekan FE Unesa Eko Wahjudi di sela pelaksanaan Job Fair 2017 yang digelar di Gedung Gema Unesa, Rabu (18/1).
Dari data profesi alumni yang ada, kata Eko, akan diolah untuk acuan penyusunan kurikulum. Harapannya, mahasiswa yang lulus bisa langsung bekerja sesuai bidang atau latar belakang pendidikan yang diambil. “Mencetak tenaga guru bukan lagi menjadi fokus Unesa,” terang dia.
Selain itu, kata Eko, Unesa memerlukan dasar penerimaan mahasiswa baru untuk prodi pendidikan dan non pendidikan. Jika mahasiswa yang masuk tidak dibatasi akan terjadi ketidakseimbangan dengan ketersediaan lapangan kerja.” Ketidakseimbangan ini yang membuat sarjana tidak bekerja sesuai bidang pendidikan,” tandasnya.
Kuota atau pembatasan mahasiswa juga berdasar koordinasi dengan kepala prodi dan jurusan. Terutama terkait ketersediaan tenaga dosen. Data yang ada juga menjadi acuan meningkatkan kompetensi lulusan. “FE Unesa akan mendorong tidak memperbanyak mahasiswa S1, melainkan S2 dan S3 untuk Fakultas Ekonomi,” tandasnya.
Jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi sekitar 3 ribuan. Tiap tahun terima 700, dan yang lulus 600-650 mahasiswa. Melalui job fair yang menggandeng lintasperusahaan, harapannya FE bisa menjembatani mahasiswa serta lulusan Unesa dan umum dengan dunia kerja.
Eko menegaskan, dari pelacakan sementara, banyak alumni fakultasnya bekerja di perbankan, perkantoran, accounting, Telkom, marketing dan lainnya. Kendati demikian ada yang “menyeberang” profesi ke non FE.
Sementara itu, Wakil Dekan III FE Unesa Anang Kistiyanto menambahkan, job fair oleh fakultasnya baru kali kedua digelar. Pada job fair 2017 ada 38 perusahaan lintas bidang ambil bagian. “Sudah ada 6000 orang mendatangi arena job fair di Gedung Gema. Ada mahasiswa dan lulusan Unesa, juga lulusan perguruan tinggi lain,” kata Anang. Ketersediaan lapangan kerja dengan pencari kerja, menurut Anang, tidak seimbang. Karena itu, job fair oleh FE Unesa diharapkan menjadi jembatan antara dunia kerja dengan pencari kerja. [tam]

Tags: