Unesa Sediakan Dua Jalur Mandiri, Bisa Pakai Nilai UTBK

Warek 1 Unesa Prof Bambang Yulianto

Dua Ribu Lebih Daya Tampung Jalur Mandiri Disediakan
Surabaya, Bhirawa
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuka dua model Jalur Mandiri dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun ini. Ada dua ribu lebih kursi yang disediakan untuk jalur mandiri.
Yakni Jalur Mandiri Reguler, yang mana calon mahasiswa bisa mendaftarkan diri dengan menggunakan nilai ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau mengikuti Tes Masuk Unesa Berbasis Komputer (TMUBK). Sedangkan Jalur Mandiri lainnya yaitu dengan menggunakan Prestasi.
Di jalur ini Unesa menyediakan 30 persen dari total daya tampung 6800 calon mahasiswa baru. Calon mahasiswa bisa mendaftarkan diri mulai tanggal 9 Juli hingga sepuluh hari setelah pengumuman SBMPTN 2020.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof. Bambang Yulianto, menjelaskan tak banyak yang berbeda dalam SPMB Unesa untuk jalur Mandiri. Hanya saja, jika tahun sebelumnya tidak menggunakan nilai UTBK, tahun ini pendaftar bisa memilih menggunakan nilai UTBK atau mengikuti TMUBK secara online dengan materi Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA).
“Jadi memang untuk nilai UTBK ini hanya bisa dipakai untuk lulusan tahun 2019 dan 2020. Tanpa tes. Tapi mereka juga bisa memilih ikut TMUBK dari Unesa secara online,” ujar Warek 1 Unesa ini.
Sementara untuk jalur Mandiri Prestasi, ini hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang mempunyai prestasi di Provinsi, Nasional hingga International. Adapun jalur mandiri prestasi ini meliputi jalur prestasi keagamaan, jalur prestasi olahraga, jalur prestasu difabel dan jalur prestasi seni.
“Dari keempat Jalur Mandiri Prestasi ini mereka bisa memilih dua prodi (program studi), bisa masuk prodi manapun atau bisa masuk di prodi yang sesuai dengan kemampuan nya,” urai dia.
Kendati bisa memilih prodi manapun, namun Prof Bambang menekankan agar calon mahasiswa atau pendaftar bisa mempertimbangkan beberapa hal. Sebab dikhawatirkan, jika tak sesuai maka bisa membebani calon mahasiswa.
“Seperti halnya pendaftar memiliki prestasi di bidang olahraga, tapi memilih prodi ekonomi, sedangkan dia sering mengikuti TC (training center) ini di prodi ekonomi ndak dinilai justru malh tertinggal banyak materi. Tapi kalau milihnya olahraga, ini dihitung sebagai kurikulumnya. Jadi memang, meskipun diterima di luar prodi bidang olahraga tapi harus ada pertimbangan. Harapannya bisa menyesuaikan kemampuannya,” tegas Prof Bambang.
Sedangkan untuk jalur prestasi difabel, diperuntukkan bagi pendaftar yang memiliki kebutuhan khusus, namun mempunyai presrasi yang dipersyaratkan. Salah satunya memiliki surat keterangan hasil asesmen dari profesional yang relevan. Dan memiliki sertifikat kejuaraan 1,2, atau 3 pada tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Jenis prestasi bisa dalam berbagai bidang. Seperti juara nasional olahraga, atau seni. Jalur ini juga bebas memilih prodi yang diinginkan. Akan tetapi, Bambang menyarankan agar prestasi difabel lebih mempertimbangkan untuk masuk di prodi Pendidikan Luar Biasa karena lebih bisa untuk diakomodir.
“Proses seleksi jalur prestasi dan UTBK kita gunakan portofolio, verifikasi terhadap bukti-bukti
prestasi, uji keterampilan dan wawancara online.
Begitupun untuk TMUBK tak hanya hasik tes tkpa saja melainkan juga portofolio, dan verifikasi berkas lainnya,” jelas di.
Sedangkan untuk biaya pendidikan di jalur Mandiri, Prof Bambang menjabarkan jika calon mahasiswa yang diterima melalui Jalur Prestasi dikategorikan menjadi tiga kelompok. Yaitu diterima dengan pembebasan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) sesuai besaran masing-masing prodi dan UKI selama dua semester. Kedua, yaitu pembebasan SPl, tetapi membayar UKT penuh dan terakhir membayar UKT dan SPl.
“Penetapan kategori ini didasarkan pada hasil penilaian prestasi dan saat wawancara,” pungkasnya. [ina]

Tags: