Unesa Siapkan Tes Jalur Mandiri

foto ilustrasi

Bidik Mahasiswa Tak Lolos SBMPTN
Surabaya, Bhirawa
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) buka jalur tes mandiri bagi mahasiswa yang tidak lolos dalam Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun ini. Penjelasan ini disampaikan oleh Rektor Unesa, Prof. Warsono.
“Bagi mahasiswa yang tidak diterima SBMPTN kan ada tes mandiri sekarang. Pendaftaran tes mandiri akan dibuka hingga pengumuman SBMPTN selesai” ungkap Prof Warsono ketika dihubungi melalui telfon.
Bagi mahasiswa yang lolos SBMPTN, lanjut, Prof Warsono, hal itu merupakan hasil kinerja mereka yang menggambarkan kemampuan yang mereka miliki.
“Untuk mahasiswa baru, satu hari setelah pengumuman mahasiswa baru harus mendaftar ulang dengan mengisi registrasi online. Tidak ada persyaratan khusus untuk registrasi ulang” kata dia.
Dari registrasi ulang tersebut, tambahnya, mahasiswa harus mengisi berbagai kebutuhan administratif atau data-data yang dibutuhkan secara online melalui www.unesa.ac.id . Hal itu, jelas Prof Warsono, sebagai bahan dalam menganalisa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus dibayar oleh mahasiswa.
“Yang menentukan UKT adalah data administratif pada waktu registrasi ulang. Dari data yang mereka isi, kita analasis untuk menentukan UKT mereka” papar dia.
Jika mahasiswa merasa UKT terlalu tinggi bagi mereka, sambung Prof Warsono, Unesa memberikan ruang untuk pengajuan peninjauan UKT.
“Pengajuan peninjauan UKT ini setelah proses pembayaran dilakukan. Yaitu di semester berikutnya. Tidam bisa kalau langsung mengajukan peninjauan karena membutuhkan prosedur yang panjang” beber nya.
Setelah mahasiswa melakukan pembayaran, imbuh dia, mereka mendapatkan fasilitas awal berupa almamater.
Disinggung terkait kekosongan mahasiswa dalam registrasi ulang, Prof Warsono menyediakan kuota tambahan sebesar 10 persen. Namun tentu saja, kuota tambahan tersebut akan mengurangi kuota dalam jalur mandiri.
“Kami tambah kuota 10 persen jika ada mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang. Sedang pada jalur mandiri akan dilakukan pengurangan” tandas Prof Warsono. [ina]

Rate this article!
Tags: