Unesa Tambah Dua Labschool Lidah Wetan

kampus Unesa(Kementerian Dipecah, Labschool LPTK Tak Punya Naungan)
Surabaya, Bhirawa
Keberadaa labschool (Labotarium Sekolah) telah diresmikan oleh Forum Rektor Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) sejak 2011 lalu.  Sayang, hingga kini keberadaan labschool belum jelas. Terlebih setelah terpisahnya pendidikan tinggi (Dikti) dari struktur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Direktur Pendidikan Labschool Yayasan Dharma Wanita Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Alimufie Arief mengatakan keberadaan labschool, mulanya karena adanya Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Saat itu, setiap LPTK harus memiliki labotarium sekolah untuk pengembangan pendidikan di PTN-nya masing-masing.
“Kami ingin mengkongkritkan keberadaan labschool di bawah LPTK. Labschool ini seperti rumah sakit pendidikan di Unair,” kata Alimufie ditemui di Unesa, kemarin (13/6).
Berbicara pendidikan sekolah dasar sampai menengah yakni dikelola oleh Kemendikbud, lanjut Alimufie, karena keberadaan labschool  di bawah perguruan tinggi maka mau tidak mau tetap harus melibatkan Kemenristek dikti. Apalagi, labschool sendiri menjadi kewajibkan bagi masing-masing LPTK sebagai pelaksanaan tempat pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. Khususnya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk mematangkan konsep labschool, sebenarnya asosiasi rektor LPTK sudah menyusun draf kajian akademis dan sudah disampaikan kepada Presiden Mei lalu. “Selain sekolah negeri dan swasta, nantinya akan ada sekolah labschool sebagai sekolah nasional yang berada di bawah dua regulasi,” jelasnya.
Karena itu, LPTK hingga kini menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengelolaan labschool itu. “Ini masih proses, Insyaallah dua tahun lagi sudah keluar,” kata pria yang jugasebagai dosen FMIPA Unesa itu.
Di Unesa sendiri, lanjut Alimufie, sampai saat ini ada lima labschool yang dikembangkan. Seperti SD labschool Ketintang, SMP labschool Unesa, SMP Labschool Kawung, SMP Labschool Unesa Moestopo, SMK Labschool Kawung. Terbaru, Unesa kembali membuka dua labschool SD dan SMP bertaraf internasional di Jl Citra Raya Unesa, Lidah Wetan.
Kepala SMP Labschool Unesa Lidah Wetan  Citraraya, Muhammad Thamrin Hidayat mengatakan konsep labschool sekolah ini diadakan mengingat banyak sekolah yang sistem pendidkannya masih belum mengedepankan pembelajaran yang komprehensif.
“Labschool menerapkan K-13 (kurikulum 2013,red) plus dengan bertaraf intrnasional, ” kata dia.
Dalam konsep itu, lanjut Thamrin, akan ada sistem pembelajaran ekselerasi. “Ekselerasi itu bukan berarti percepatan kelas saja, namun percepatan materi,” jelas dia. Bagi anak yang kemampuannya lebih bisa dipercepat materi pemberlajarannya. Bagi yang lamban akan diberi kiat khusus supaya lebih cepat. “Bagi kami sah-sah saja siswa yang ekselerasi karena kemampuan masing-masing anak berbeda,” pungkas Thamrin. [tam]

Tags: