UNESCO Minta Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Ijen Geopark

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin didampingi Kepala Disparpora, Mulyadi saat mengikuti pra-assessment oleh GGN Internasional Expert UNESCO, Dr. Guy martini secara virtual. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Pelaksanaan assessment Ijen Geopark Wilayah Bondowoso direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari/Maret 2022 mendatang oleh pihak UNESCO. Tahapan kali ini tengah memasuki pra-assessment oleh GGN Internasional Expert UNESCO, Dr. Guy Martini secara virtual.

Turut ikut pada pra-assessment yang digelar secara video converence di Pendopo Bupati Bondowoso itu yakni Bupati Drs KH Salwa Arifin didampingi Kepala Disparpora, Mulyadi dan Kabid Pariwisata Arif Setyo Rahardjo yang juga pengurus harian Ijen Geopark wilayah Bondowoso.

Kegiatan tersebut juga di ikuti oleh beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bondowoso di Aula Sabha Bina Praja 1 Pemkab setempat, Kamis (28/10).

Kepala Disparpora Bondowoso, Mulyadi menerangkan bahwa dalam pra-assessment ini bahwa pihak UNESCO meminta kepada Pemerintah Kabupaten setempat terkait kebijakan untuk mendukung Ijen Geopark.

“Baik yang di Bondowoso maupun yang di Banyuwangi,” kata Mulyadi saat dikonfirmasi awak media di Pendopo Bupati setempat.

Dijelaskannya, bahwa kebijakannya adalah keberpihakan dalam segi anggaran. “Dan kita memang setiap tahun selalu di support oleh pemerintah kabupaten dalam rangka UNESCO Global Geopark itu,”urainya.

Selain itu, adapun titik tekannya juga terkait pembangunan yang berkelanjutan. Dimana, pembangunan yang ada di area Ijen Geopark tersebut tidak mengganggu lingkungan dan tidak mengganggu pada masyarakat sekitar.

Mantan Sekretaris Dinas PUPR Bondowoso itu menerangkan jika pembangunan pendukung sarana dan prasarana di area Ijen Geopark, seperti Kawah Ijen, Paltuding, Kawah Wurung, Wisata Air Panas Blawan, Megasari dan lainnya sudah terselesaikan semua.

“Alhamdulillah yang sudah kita laksanakan semuanya. Kalau progres fisik dan administrasi sudah hampir 100 persen. Kami sudah siap menghadapi asesor yang akan datang ke Bondowoso ini,” katanya.

Untuk tahapan usai pra-assessment, Mulyadi menjelaskan pihaknya akan tetap melakukan pembenahan dan juga penyesuaian oleh diberbagai dinas pendukung.

“Baik itu infrastruktur oleh Dinas PUPR maupun Pertanian untuk memenuhi budidayanya. Kita juga masuki budayanya,”jelasnya.

Ia pun mengaku dalam keterkaitan Dinas pendukung dalam mensukseskan Ijen Geopark menuju UNESCO Global Geopark itu bahwa integritas dan support-nya pun tetap berjalan dengan baik.

Di samping itu, pada pemberdayaan masyarakat disekitar Ijen Geopark, pihaknya melibatkan Pokdarwis, Kelompok Desa Wisata, Koperasi Wanita, Pelaku Usaha UKM.

“Kita melakukan pelatihan, peningkatan SDM, tata kelola bisnis wisata ini dalam rangka mensupport Ijen Geopark,” tandasnya. [san]

Tags: