Ungkap Bisnis Narkoba di Balik Jeruji Besi

Kasatresnarkoba Polres Tuban, AKP I Made Patera Negara saat melakukan pemeriksaan penyelundup nrkoba di Lapas Tuban. (khoirul Huda/bhirawa]

Kasatresnarkoba Polres Tuban, AKP I Made Patera Negara saat melakukan pemeriksaan penyelundup nrkoba di Lapas Tuban. (khoirul Huda/bhirawa]

[Sembunyikan Karnopen di Tremos Kopi]
Tuban, Bhirawa
Bisnis Narkoba di balik jeruji besi sangat menjanjikan, hal ini seperti yang disampaikan oleh Kasatresnarkoba Polres Tuban, AKP I Made Patera Negara yang kemarin telah berhasil mengagalkan penyelundupan Pil Karnopen dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Satuan Tugas (Satgas) Lapas Kelas II B Tuban kemarin lusa (25/10). “Sangat besar keuntungannya jual beli Karnopen di dalam Lapas, per 10 butir Karnopen dijual seharga Rp 50 ribu,” kata AKP I Made Petera Negara (26/10).
Apabila dibandingkan harga Karnopen pada umumnya, tentunya Napi sangat tergiur dimana per butirnya hanya Rp 2 ribu. Hanya dengan dalih alasan kebutuhan ekonomi keluarga, tersangka disinyalir telah lama membangun jaringan Karnopen di Lapas. “Pengakuan dari WI baru mengedarkan Karnopen sekali, padahal keterangan dari ibunya SJ selaku kurirnya sudah lima kali menyelundupkan dan terakhir tertangkap,” terang Kasatresnarkoba Polres Tuban.
Pasca penangkapan MU selaku pemasok karnopen, SJ kurir karnopen juga sudah di amankan di Mapolres Tuban. Kedepan Satresnarkoba bakal berkoordinasi dengan pihak Lapas, untuk memanggil satu per satu teman satu sel WI. Hal ini untuk menguak apakah masih ada pengedar lainnya di Lapas, ataukah hanya WI saja. Pihaknya mengakui untuk mengusut jaringan Narkoba sangat sulit, sebab sudah terorganisir dan praktinya rapi. “Banyak modus penyelundupan Narkoba di Lapas salah satunya melalui jalur makanan/minuman,” jelasnya.
Terpisah, Humas Lapas Kelas II B Tuban, Siswarno, menjelaskan ada sembilan jalur masuk ke Lapas yang rawan terjadi penyelundupan Karnopen. Salah satunya seperti kemarin yakni melalui tremos berisi kopi yang dilakukan SJ. “Jalur paling rawan melalui makanan dan minuman,” jelasnya.
Tingginya potensi penyelundupan Karnopen di wilayahnya, Siswarno bakal meningkatkan pengamanan di Lapas. Selama ini pemeriksaan rutin dilakukan, baik keluarga Napi yang membesuk ataupun pihak lain yang berkepentingan di Lapas.
Informasi yang dihimpun bhirawa, penyelundupan Karnopen kerap terjadi di Lapas, salah satunya setelah Lebaran Idul Fitri Satgas menemukan 1.000 butir karnopen. Modusnya beragam, mulai mencapurkan Narkoba di makanan/minuman, hingga menyelipkan di pakaian, dompet, hingga Handphone (Hp).
Untuk diketahui, Satgas Lapas II B Tuban, kemarin telah berhasil menggagalkan aksi penyelundupan Narkoba jenis pil Karnopen di wilayahnya. Penyelundupan karnopen yang kelima ini baru terkuak, ketika barang bukti (BB) yang disembunyikan di dalam tremos kopi terendus petugas. “Kemarin sekitar pukul 10:00 WIB tremos kopi yang di dalamnya ada karnopen berhasil ditemukan petugas,” kata Siswarno.
Seperti aksi SJ selaku ibu salah satu Napi WI berniat membesuk anaknya di Lapas. Tanpa diduga tremos berisi kopi yang dibawa SJ, ternyata telah diisi 20 bungkus Karnopen. “Butuh proses untuk mengetahui modus penyelundupan, dan alhamdulillah kali ini berhasil menemukan 199 butir Karnopen,” pungkas Siswarno. [hud]

Tags: