Unitomo Buka Prodi Teknik Geomatika

Yunus Susilo (kiri), Kaprodi Teknik Geomatika berdialog mengenai pembukaan prodi baru bersama Dekan Fakultas Teknik Unitomo, Achmad Choiron.

Siap Penuhi Kebutuhan Tenaga Surveyor
Surabaya, Bhirawa
Kebutuhan tenaga surveyor Geomatika di Indonesia cukup tinggi. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) diperlukan 900 tenaga surveyor untuk Jawa Timur. Namun kenyataannya, jumlah ini masih jauh dari target. Pasalnya hanya ada 30 tenaga surveyor di Jawa Timur. Apalagi penyelesaian konflik agraria yang dicanangkan oleh pemerintah juga menjadi salah satu pendorong akan kebutuhan tenaga surveyor.
Oleh karena itu, Universitas Dr Soetomo (Unitomo) menangkap peluang tersebut dengan mendirikan program studi (prodi) Teknik Geomatika. Rencananya pada tahun ajaran baru 2019 mendatang pendaftaran prodi Teknik Geomatika akan dibuka.
Kaprodi Teknik Geomatika, Yunus Susilo mengungkapkan Teknik Geomatika adalah ilmu perpaduan antara ilmu Geodesi dan ilmu Informatika. Oleh karena itu, program studi ini mempelajari bagaimana mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan, analisis, hingga manajemen data spasial (berbasis lokasi) yang berdasarkan pada ilmu Geodesi. Hal ini dilakukan dengan cara mentransformasi data dari berbagai sumber pengukuran tersebut ke dalam suatu sistem informasi/ ilmu Informatika.
“Selama ini yang ada prodinya Geodesi, tapi memasuki era 4.0 harus dikembangkan lagi dengan pemanfaatan ilmu informatika. Maka jadilah prodi Geomatika ini,”urainya, Kamis (30/5).
Diharapkan, dengan ilmu Geodesi maupun Informatika yang dipelajari dalam prodi tersebut, lulusan Teknik Geomatika memiliki keterampilan dan cakap dalam penguasaan teknologi dan pemetaan.
“Ilmu kebumian sangat penting peranannya. Hal ini disebabkan karena hampir semua lapangan kerja dan industri menggunakan peran insting spasial geodesi, contohnya perminyakan, pertambangan, dan teknologi informasi,”lanjutnya.
Di samping itu, perkembangan teknologi dan informasi membuat kemudahan dalam mempelajari kebumian. Maka dari itu, jurusan ini sangat cocok bagi yang tertarik dengan dunia kebumian dengan pemanfaatan teknologi dan informasi.
“Saat ini ada 12 perguruan tinggi yang sudah menerapkan bidang ini, tapi banyak yang memakai nama Teknik Geodesi. Untuk PTS, Unitomo menjadi yang pertama di Jatim membuka Teknik Geomatika, di ITN masih memakai Teknik Geodesi,”jelas dia.
Terkait peluang kerja, Yunus menjelaskan jika hal utu bisa dilihat dari kebutuhan surveyor untuk pemetaan tanah yang banyak diisi dari prodi Informatika dan Teknik Sipil. Sehingga, kebutuhan Teknik Geomatika cukup tinggi.
“Di Jatim saja, Kakanwil mengungkapkan butuh 300 tenaga surveyor pemetaan lokasi. Sementara di tingkat nasional butuh 1.000 tenaga, dan perguruan tinggi saat ini hanya mampu memberi 600 lulusan,”urainya.
Dekan Fakultas Teknik Unitomo, Achmad Choiron menambahkan lulusan Teknik Geomatika bisa dikembangkan tenaganya untuk membantu survey pembuatan jalan tol. “Kalau surveynya benar bisa diketahui candi yang sekarang ditemukan sebelum pembangunan tol,”lanjutnya.
Ia menjelaskan, FT akan membawahi Teknik Geomatika dan berencana membuka dua kelas untuk prodi ini. Yaitu kelas pagi dan malam dengan total 50 mahasiswa.
“Saat ini memang baru awal, banyak promo keringanan biaya. Tetapi ke depan karena teknologi mahal, biaya pendidikan pasti menyesuaikan. Karena untuk peralatan kuliahnya juga butuh biaya yang tidak sedikit,”katanya.
Sementara itu, untuk kesiapan sumber daya manusia (SDM), pihaknya sudah menyiapkan hal itu. Sebab beberapa dosen yang mengampu di prodi tersebut juga tidak lain dari lulusan PTN ternama dan linier dengan mata kuliah yang diampu. “Ada 7 dosen nantinya yang akan mengajar. Salah satu diantaranya lulusan Taiwan dan beberapa dosen kita juga lulusan Geomatika. Kita proteksikkan kedepan akan ada kerjasama dengan Taiwan terkait Geomatika,” pungkasnya. [ina]

Rate this article!
Tags: