Unitomo Rekomendasikan Alternatif Kebijakan dan Strategi Sektor Wisata

Rektor Unitomo, Siti Marwiyah dalam diskusi lintas negara yang membahas terkait strategi dan alternatif kebijakandi sektor wisata.

Surabaya, Bhirawa
Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya menggelar Diskusi Lintas Negara yang diikuti Jepang, Malaysia, Rusia, dan Australia. Dalam diskusi ini, tema yang diangkat yakni Menjaga Keberlangsungan Bisnis Pariwisata Selama dan Sesudah Pandemi.
Sebagai salah satu rangkaian kegiatan semarak Dies Natalis Unitomo ke-40, Webinar Internasional diselenggarakan secara Daring melalui zoom meeting, serta disiarkan secara langsung melalui Channel Youtube resmi Unitomo.
Menurut Rektor Unitomo, Siti Marwiyah, kegiatan ini menjadi ihtiar Unitomo dalam memberikan edukasi ke masyarakat luas. Terlebih dalam menyikapi masa sulit seperti saat ini, bagaimana upaya pelaku wisata atau sektor pariwisata mampu bertahan dan bangkit menghadapi pandemi.
“40 tahun menjadi usia yang matang bagi perguruan tinggi, sudah saatnya kampus kebangsaan dan kerakyatan ini memberikan edukasi ke masyarakat melalui jejaring internasional yang dimiliki, untuk sama – sama mendiskusikan hal-hal yang menjadi catatan penting dan strategis, yang dapat direkomendasikan pada sejumlah stakeholder kepariwisataan khususnya di Indonesia, agar dapat bertahan pada saat pandemi dan bangkit kembali setelah wabah Covid 19 melandai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL), Hendro Wardhono, yang sekaligus menjadi koordinator kegiatan webinar internasional mengatakan, Tujuan diselanggarakannya webinar sebagai upaya merumuskan dan merekomendasikan sejumlah alternatif kebijakan dan strategi. Langkah ini untuk mendorong seluruh stakeholder pariwisata agar mampu bertahan dalam situasi pandemi serta bangkit kembali ke depannya.
“Harapannya sektor ini mampu beradaptasi dengan beragam situasi pasca pandemi,” kata dia.
Dengan media ini, Unitomo memberikan edukasi untuk menghindari pemikiran negatif tentang segala kebijakan pemerintah, agar potensi yang memicu instabilitas sosial dan politik baik pada tingkat lokal maupun nasional tidak terjadi.
Diikuti sekitar 600 peserta dari beberapa negara, kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber diantaranya Bambang Rudyanto, Guru Besar Ekonomi dan Bisnis Wako University Jepang; Madya Mohammad Zaki Bin Ahmad, Guru Besar School of Internationa Studies – Universiti Utara Malaysia; Amy Maulana, Pengajar di Volgagrad State University Rusia; Dicky Budiman, Peneliti Pandemi dan Global Health Security Center for Environmental And Population Health Griffith University Australia; serta Priyanto, Direktur Pusat Studi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Unitomo. [ina]

Tags: