Universitas Muhammadiyah Malang Suplai Air Bersih Ke Wilayah Kekeringan

Distribusi air di daerah kekeringan disambut antusias warga setempat.

Kota Malang,Bhirawa
Kemarau panjang yang melanda di sejumlah wilayah di Malang mengakibatkan kekeringan. Salah satu daerah yang paling terdapak adalah Dusun Gunung Tumpuk Kelurahan Sidoluhur Kecamatan Lawang, Malang. Itulah sebabnya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat menyalurkan air bersih ke wilayah tersebut.
Hasim kordinator kegiatan mengutarakan, akses yang dilalui tim dari UMM cukup sulit karena Lokasi yang beada di dataran tinggi ini jalannya berkelok dan rusak dan hanya dapat dilalui satu mobil saja.
Untuk membawa 5000 liter tangki air bersih, membutuhkan waktu hingga 3 jam. Warga Dusun Sidoluhur sangat antusias saat menunggu distribusi air bersih. Mereka rela mengantri dengan membawa beragam tempat untuk menampung air.
“Kedepannya, pendistribusian air bersih tidak hanya disatau wilayah saja. Kegiatan ini akan diperluas di daerah kekeringan lainnya. Rencana terdekat UMM akan mengirim bantuan air bersih ke daerah kekeringan di wilayah Singosari,” terang Hasim.
Sementara itu, Rektor UMM, Dr. Fauzan M.Pd. menyampaikan kegiatan ini, sebagai wujud pengabdian dan kepedulian UMM kepada masyarakat, utamanya didaerah yang kesulitan air bersih.
“Ini merupakan wujud komitmen UMM untuk membantu masyarakat dikawasan kekurangan air. Bahkan UMM juga telah mengirim sejumlah relawan mahasiswa dan tenaga kesehatan Rumah Sakit untuk membantu meringankan beban akibat bencana di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat,”tutur Fauzana.
Tak hanya itu, UMM juga mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara program hibah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia dari Kemenristekdikti bagi sejumlah mahasiswa Universitas Hamzanwadi, NTB. Sebaliknya, UMM juga mengirim 15 mahasiswa PGSD untuk mendapat program serupa. Di sana tidak hanya pembelajaran mengenai budaya pembelajaran universitas, melainkan juga ikut terjun langsung ke wilayah terdampak bencana di Lombok.
“Di sana tidak hanya pembelajaran mengenai budaya pembelajaran universitas, tetapi juga ikut terjun langsung wilayah terdampak bencana di Lombok, tepatnya daerah Sambelia. Mahasiswa diajak untuk berpartisipasi untuk memberikan trauma healing atau pemulihan trauma di sekolah dasar serta membagikan sembako kepada korban bencana,” terang Fauzan. [mut]

Tags: