Untuk Kampanye, Tim Risma Dituding Jiplak Karya Alumnus ITS

Alumnus ITS Muhammad Solikin protes penggunaan karyanya Culo Boyo tanpa izin oleh tim pemenangan Risma-Whisnu di Wall Facebook-nya dengan akun Cak Ikin.

Alumnus ITS Muhammad Solikin protes penggunaan karyanya Culo Boyo tanpa izin oleh tim pemenangan Risma-Whisnu di Wall Facebook-nya dengan akun Cak Ikin.

Surabaya, Bhirawa
Tim kampanye paslon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dituding melakukan penjiplakan karya alumnus ITS Surabaya. Karya alumnus ITS ini diduga dijiplak untuk kepentingan kampanye pasangan yang diusung oleh PDIP tersebut.
Karya tersebut adalah gambar Culo Boyo milik Muhammad Solikin. Karya Solikin ini digunakan oleh tim pemenangan Risma-Wisnu dalam kampanye Pemuda Solutif Kreatif. Solikin yakin, bahwa atribut Culo Boyo yang digunakan kampanye Tim Pemenangan Risma-Wisnu adalah karyanya.
“Ada fotonya yang kampanye sedang membawa poster Culo Boyo yang saya buat. Ini murni karya saya, semua sama,” kata Solikin dengan nada kecewa, Minggu (8/11).
Tim pemenangan Risma-Wisnu dalam menggunakan karya tersebut tanpa melakukan izin kepada yang bersangkutan. Bahkan, Solikin juga mengaku mengetahui karyanya dijiplak itu dari pemberitaan sebuah media.
Hingga akhirnya, pria asal Bojonegoro ini melayangkan protes melalui Wall Facebook-nya dengan akun Cak Ikin. Dalam protes tersebut ia kecewa karena Culo Boyo dibawa dalam kampanye politik dan tidak izin pada yang membuat. “Lah iki laopo kok Culoboyo digowo nang kampanye politik, gak ijin maneh…ckckck..ajor-ajor..sing ngeneki marakno gak semangat berkarya ,” tulis Solikin dalam akun Facebooknya.
Sebagai pemilik karya, Solikin tentunya menyayangkan ulah pasangan calon yang melakukan penjiplakan. Dia mengaku, tim kampanye pasangan Risma-Wisnu tidak melakukan konfirmasi kepadanya terlebih dahulu sebagai pemilik karya.
Solikin menilai sebagai tim kreatif pasangan calon, tentunya bisa menciptakan atribut-atribut lainnya agar terlihat kreatif bukan melakukan penjiplakan karya orang lain. “Ini sangat saya sesalkan,” ujarnya.
Meski demikian, Solikin mengaku tidak akan melakukan tindakan apapun. Hanya saja dia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. “Apalagi kalau sampai digunakan untuk kegiatan politik. Nanti saya dikira kader parpol tertentu,” pungkasnya. [geh,okz]

Tags: