PNS Bondowoso Borong Sembako Untuk Warga Miskin

Oknum PNS yang ikut antre untuk membeli barang pasar murah Ramadhan yang disediakan pemkab untuk warga kurang mampu.

Oknum PNS yang ikut antre untuk membeli barang pasar murah Ramadhan yang disediakan pemkab untuk warga kurang mampu.

Bondowoso, Bhirawa
Salah satu tujuan Pemkab Bondowoso menggelar pasar murah adalah untuk membantu warga miskin agar mereka bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sayangnya program tersebut ternyata salah sasaran, karena banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memborong sembako murah itu.
Acara Pasar Murah Ramadhan yang dipusatkan di Alun-alun Bagus Asra, Rabu (1/7) dibuka langsung oleh Istri Wakil  Bupati Bondowoso Ny. Maimunah Salwa Arifin didampingi Sekretaris Daerah Drs H Hidayat serta beberapa Kepala SKPD dan jajaran Dharma Wanita Bondowoso.
Ditemui usai pembukaan acara tersebut, Sekkab Bondowoso, Hidayat mengatakan, sejatinya pasar murah ini dibuka agar masyarakat kurang mampu bisa membeli berbagai kebutuhan saat ramadhan dan menjelang lebaran dengan harga yang murah. Namun, pihaknya tidak bisa mengendalikan ketikaada  PNS yang ikut berbelanja di pasar murah.
“Saya mengharapkan PNS untuk memberi peluang ke masyarakat. Memang dibuka untuk masyarakat secara bebas. Saya mengimbau agar mendahulukan masyarakat yang kurang mampu,” kata Sekkab Hidayat saat ditemui Bhirawa usai pembukaan pasar murah ramadhan di alun-alun Bondowoso, Rabu (1/7).
Berdasarkan pantauan Bhirawa dilapangan, ada banyak PNS yang kedapatan ikut mengantre dan membeli sembako murah ini. Para PNS ini bahkan tidak segan memborong sejumlah sembako yang dijual dengan harga lebih murah daripada harga dipasaran. Sebanyak 1 ton beras, 500 kg gula dan 1500 botol minyak ludes dalam waktu singkat. Sehingga barang-barang tersebut dalam sekejap sudah habis.
Bahkan salah satu oknum PNS sudah menyiapkan sejumlah mobil untuk memborong barang-barang kebutuhan pokok tersebut pada lokasi yang cukup jauh, sehingga barang-barang yang sudah dibuat dalam paket tersebut diangkut menuju mobil yang sudah disediakan dan segera dibawa.
Pemkab Bondowoso sendiri melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) menyediakan sebanyak 3.000 paket sembako seharga Rp. 50 ribu, yang terdiri dari beras, minyak, gula dan mie instan, namun hanya dijual seharga Rp. 30 ribu rupiah.
Misnati (30) Salah satu masyarakat Karanganyar yang ditemui Bhirawa mengaku tidak mengetahui jika ada pasar murah yang digelar Pemkab tersebut, karena memang kurang adanya sosialisasi kepada seluruh masyarakat, sehingga dirinya mengaku tidak kebagian kupon atau membeli barang yang disediakan dari dana APBD tersebut.
“Saya malah tidak tahu mas, makanya saya ini rencananya mau membeli tapi sudah tidak kebagian, jadinya ya beli di toko umum aja,” katanya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut ketua LSM Jack Center Agus Sugiarto SH MH mengaku prihatin dengan tidak tegasnya jajaran Pemkab untuk melarang PNS membeli barang yang disediakan untuk warga kurang mampu tersebut, menurutnya hal ini hanya program lip service agar pemerintah seolah-olah dianggap peduli dengan warganya.
“Percuma ada program pasar murah, jika terjadi pembiaran diborong oleh PNS yang nyata-nyata tergolong orang mampu,” katanya. [har]

Tags: