Untung Kuzairi: NU Bondowoso Bantu Pemerintah Perangi Pandemi Covid-19

Tim Satgas NU Bondowoso Peduli Covid-19.

Bondowoso, Bhirawa
Berbagai upaya yang dilakukan pihak pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yang mana, bencana pandemi Covid-19 yang telah berlangsung di Kota Tape ini sejak Maret 2020 lalu hingga saat ini membawa dampak serius bagi masyarakat secara luas.

Tak hanya Pemerintah yang bergerak untuk memutus penyebaran virus corona ini. Termasuk juga yang dilakukan salah satu organisasi masyarakat yang ikut membantu agar keadaan, situasi dan kondisi kembali normal. Yakni organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Yakni peran NU Bondowoso dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mulai dari aktivitas keagamaan, sosial, hingga pendidikan jadi perhatian serius para pejuang dibawah naungan NU.

Diawali dengan membentuk Tim Satgas NU Peduli Covid-19 melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat ibadah dan fasilitas umum. Di lanjut dengan menyediakan cairan disinfektan di Kantor PCNU Bondowoso. Membagikan ribuan masker pada warga, melakukan sterilisasi terhadap ratusan santri yang pulang menuntut ilmu dari Pondok Pesantren di luar daerah dan kegiatan bakti sosial lainnya.

Dimulai dalam bidang sosial kemasyarakatan, PCNU Bondowoso dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19. Satgas ini dibentuk sebagai respon atas persoalan baru yang menimpa bangsa Indonesia, yakni pandemi virus corona atau Covid-19.

Seluruh unsur dan elemen NU dimulai dari Pimpinan Cabang hingga Pengurus Ranting pun bergerak bersama untuk ikut berperan membantu pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19, khususnya di seluruh wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

“Keberadaan Satgas untuk menjaga dan memberantas virus Corona,” kata Ketua Tim Satgas NU Peduli Covid-19, H. Untung Kuzairi, Selasa (27/10/2020).

Hampir setiap hari Tim Satgas NU sudah melakukan penyemprotan disinfektan baik di tempat-tempat fasilitas umum hingga di lingkup Pondok Pesantren serta tempat yang rawan penyebaran Covid-19, upaya tersebut terus-terus menerus digencarkan sejak awal kemunculan Covid-19.

“Kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun PMI agar siap siaga dalam melayani penyemprotan dan juga melakukan pendampingan kepada masyarakat,” urai Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Bondowoso ini.

Selanjutnya, dalam rangka mendukung pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), Satgas Peduli Covid-19 PCNU Bondowoso menyediakan 2.000 liter cairan desinfektan yang telah habis dibagikan kepada warga yang ingin melakukan penyemprotan secara mandiri di rumahnya.

Desinfektan tersebut sudah habis diberikan kepada masyarakat dan sudah disemprotkan ke tempat-tempat ibadah, fasilitas umum, lembaga sekolah, dan fasilitas umum lainya.

“Kami sediakan 2.000 liter cairan disinfektan di kantor PCNU, setiap hari itu habis. Itu berjalan sekitar tiga bulan,” terang Misyono, Sekretaris PCNU Bondowoso.

Pada sektor keagamaan, NU Bondowoso mendukung pemerintah adanya larangan kegiatan keramaian yang mengumpulkan massa, seperti pengajian umum untuk sementara waktu. Hingga pandemi Covid-19 benar-benar berakhir.

“Karena saat kondisi penyebaran virus Corona tidak terkendali, maka kegiatan yang berpotensi menghadirkan banyak massa harus dicegah,”tambah KH Mas’ud Ali Wakil Ketua PCNU Bondowoso ini.

Dalam pandangannya, dengan mengikuti peraturan yang ada, maka secara otomatis akan berujung kepada kemaslahatan bersama. Bahwa virus tidak terus menyebar, sehingga pada saatnya warga bisa berkegiatan dengan aman.

“Aturan tersebut dikeluarkan tentu saja dengan aneka pertimbangan, sehingga bila dirasa benar-benar bermanfaat bagi warga maka harus diikuti,” ungkapnya.

Termasuk juga disetiap aktivitas keagamaan lainnya, seperti ibadah di masjid, Khotmil Quran menggunakan protokol kesehatan yang ketat, bahkan kebanyakan mengadakan kegiatan secara daring.

Sementara itu, pada lingkup pendidikan, Nahdlatul Ulama Bondowoso telah melakukan sterilisasi terhadap ratusan santri yang pulang menuntut ilmu dari Pondok Pesantren di luar daerah. Sterilisasi ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), mengingat mereka datang dari luar kota.

“Sebanyak ratusan santri yang kita layani saat pulang dari pondok pesantren masing-masing, baik dari luar maupun dalam kabupaten. Setelah santri datang, kita lakukan cuci tangan, penyemprotan disinfektan di depan kantor PCNU Bondowoso,” katanya.

Bahkan pula, NU Bondowoso beberapa bulan yang lalu meminta kepada pihak pemerintah kabupaten agar memberikan pelayanan maksimal kepada semua santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren masing-masing. Diantaranya dalam hal kembalinya para santri ke pondok pesantren yang berkaitan dengan tes kesehatan, rapid test, atau keterangan bebas Covid-19 dilakukan secara gratis.

Peran lainnya, NU Kota Tape ini juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) pada seluruh pengasuh Pondok Pesantren serta lembaga Diniyah se-Bondowoso. Dengan menghimbau mereka bagaimana dengab sebisa mungkin untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang berkumpulnya banyak orang dalam satu titik.

Bahkan sampai detik ini pun, NU Bondowoso terus mendukung upaya-upaya Pemerintah Daerah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 memberikan sedikitnya sekitar 1.500 masker warga, dan mensosialisasikan terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan dengan 3M (Memakai Masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan sabun).

Tak cukup itu saja, dalam membantu pemerintah membangkitkan ekonomi masyarakat, NU Bondowoso juga melakukan bakti sosial dengan memberikan paket sembako kepada warga Bondowoso yang tersebar dibeberapa Kecamatan.

“Kita juga gelar baksos, dengan berikan paket sembako dan baju layak pakai di beberapa Desa, di Kecamatan Cerme dan Tegalampel,” katanya.

Dalam setiap perjuangan untuk umat yang dilakukan oleh NU Bondowoso tidak pernah menghilangkan tradisi, menghadapi pandemi Covid-19 ini, para pengurus PCNU setempat masih terus meminta permohonan doa kepada Kiai, Ulama NU agar Bondowoso dan Negara Indonesia ini segera terbebas dari wabah Covid-19.

“Kita juga meminta kepada seluruh warga NU dan masyarakat Bondowoso untuk senantiasa selalu meningkatkan ketakwaan Kepada Allah SWT, serta senantiasa istiqamah mengamalkan amalan-amalan do’a/hizib (seperti qunut nazilah, shalawat burdah, dan lain-lain sebagaimana diajarkan dan dianjurkan oleh para ulama,” tandasnya. [san]

Tags: