Unusa Nyatakan Diri Jadi Kampus Cyber

Ketua Yarsis Prof M Nuh dan Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie memberi penjelasan seputar sistem cyber campus yang diluncurkan kemarin, Selasa (4/7). [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Perkembangan teknologi informasi berhasil memudahkan berbagai pekerjaan manusia. Tak terkecuali dalam hal penyimpanan data dan peningkatan kualitas layanan. Hal serupa yang tengah dilakukan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dengan menyatakan dirinya sebagai kampus Cyber.
Brand ini diluncurkan lantaran Unusa tengah merombak sistem kampus berbasis teknologi. Dalam peluncuran Unusa Cyber Campus Rektor Unusa Prof Ahmad Jazidie mengungkapkan, sistem kampus yang berbasis teknologi nantinya meliputi program belajar mengajar, akademik dan manajemen.
“Salah satu yang bisa dimanfaatkan dari digitalisasi ini adalah kami sebut dengan bank data atau bank dokumen. Nantinya semua dokumen dari data akademik, administrasi, penelitian yang sudah ada, hari ini dan akan datang akan disimpan dalam rumah yang disebut bank dokumen,” kata dia kemarin, Selasa (4/7).
Dia mengungkapkan, salah satu keuntungan memiliki bank data antara lain untuk program akredistasi baik akreditasi program studi maupun institusi dengan mudah akan dapatkan data-datanya. Ditanya terkai maraknya peretas, Jazidie megatakan pihaknya sudah membangun satu sistem yang akan menangkal hal tersebut.
“Mahasiswa nantinya bisa memanfaatkan cyber campus ini untuk proses belajar mengajar, bisa mengunduh materi sesuai dengan semester masing-masing,” tuturnya.
Ketua Yayasan Yarsis Prof M Nuh mengapresiasi dan mendukung langkah Unusa dalam digitalisasi sistemĀ  tersebut. Dia mengatakan, di era digital seperti sekarang mau tidak mau jika ingin maju di bidang apapun harus bisa memanfaatkan sistem digital tersebut.
“Di Unusa menjadi kewajiban harus melakukan migrasi dari dunia pendidikan konvensional masuk ke dunia pendidikan digital. Pak rektor sudah menggagas itu semua dan sebagai Ketua Yayasan saya memberikan dukungan penuh,” kata mantan Mendikbud itu.
Dia menambahkan, dalam sistem cyber campus tersebut pelaksanaan kuliah dengan sistem belajar mengajar tetap jalan tapi dengan sarana teknologi yang dikembangkan mahasiswa bisa lebih efisien dan mahasiswa menerima lebih banyak.
“Misalnya dengan tablet mahasiswa tak perlu mencatat. Semua yg disampaikan dosen sudah terekam mahasiswa bisa konsentrasi dan membangun dialog usai kuliah. Bila diperlukan, alat bisa mengonversikan suara ke teks,” tuturnya. Unusa, lanjut Nuh, akan menerapkan digitalisasi pada tahun ajaran baru 2017/2018 dimulai dari Fakultas Kedokteran.
Tim Informasi dan Teknologi (IT) Unusa Istas Pratomo mengatakan ada beberapa hal yang melatarbelakangi ide membangun sistem digitalisasi kampus ini. Pertama mahasiswa tidak perlu menghapal domain itu disebut one stop service. Semuanya berbentuk ikon sehingga memudahkan. “Selain itu sistem ini in hand jadi sudah tak perlu CPU dan mahasiswa bisa belajar di mana saja,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: