Unusida Luluskan Angkatan Pertama

Wisudawati terbaik Hikmah Luqiyah Kartikasari mendapat ucapan selamat dari Ketua Muslimat Sidoarjo.

Perjuangannya Berat Karena Belum Ada Kakak Kelas
Sidoarjo, Bhirawa
Sebagai lulusan angkatan pertama, Wisudawati Terbaik Unusida (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo), Hikmah Luqiyah Kartikasari mengaku cukup berat menyelesaikan perkuliahanya selama 4 tahun. Alasan mahasiswa angkatan 2014 ini, lantaran dirinya sebagai angkatan pertama yang tidak memiliki kakak kelas. Selain belum memiliki kakak kelas sebagai pertimbangan mengambil langkah-langkah apa yang akan dilakukan.
Ditambah lagi sarana dan prasarana juga belum maksimal adanya, termasuk mencari referensi buku-buku juga belum lengkap. Kesulitan wisudawati Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PG SD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) ini saat mencari raferensi.
“Untuk mencari referensi harus keluar kota serta mengandalkan referensi dari para dosen,” kata peraih IPK 3.89 ini.
Menurut Hikmah, dirinya harus sering melakukan kunjungan ke perguruan-perguruan tinggi lain, keliling mencari informasi dimana ada bahan-bahan referensi yang kami perlukan. Selain itu, lulusan yang sudah menjadi guru di MI Tarbiyatussariyah, Desa Pekarungan, Kecamatan Sukodono ini berharap ilmunya bisa diterapkan di sekolah tempat mengajarnya.
“Usai diwisuda saya berharap pekerjaan mengajar saya semakin lancar dan bisa lebih baik lagi untuk ke depannya. Jadi, perjuangan kami sangat berat, karena dimulai nol,” katanya. Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada adik-adik kelas harus belajar lebih baik lagi, karena sudah ada kakak kelas yang bisa ditanya, bertukar fikiran, yang siap untuk membantu, memberikan informasi.
“Kalau adik kelas butuh informasi apa, bisa bertanya kepada kakak kelasnya. Makanya saya berpesan agar belajar lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Unusida, Dr Fatkul Anam menuturkan kalau pihak telah berhasil melakukan wisuda terhadap mahasiswanya sebanyak 99 peserta. Sebenarnya yang hendak diwisuda ada 106 orang. Setelah diverifikasi ternyata skripsinya ada yang belum selesai, jadi tinggal 103 orang. Saat pelaksanaan tinggal 99 orang itu.
“Ini bukan di- setting tapi murni sesuai Asmaul Husnah. Semua itu serba kebetulan,” tuturnya, ditemui usai pelaksanaan wisuda, kamarin (29/4).
Menurutnya, wisudawan pertama ini menjadi momentum untuk Unusida. Alasannya tantangan 4 tahun sebagai kampus baru bisa terjawab dengan adanya wisuda itu. Apalagi para wisudawan memiliki nomor ijazah nasional (PIN Penomoran Ijazah Nasional). Meski hal ini baru bakal diberlakukan pemerintah sejak Tahun 2020 mendatang.
Kami berharap lulusan ini bisa mengembangkan ilmunya dan berinovasi serta bermnafaat bagi lingkungannya. Sekaligus menjadi tenaga kerja andalan masa datang. Karena mereka dibekali ilmu Aswaja selama 6 semester penuh.
“Itulah yang menjadi pembeda dengan kampus lain. Apalagi saat ini sudah ada 1.800 mahasiswa di Unusida dan jumlahnya cenderung naik setiap tahun,” terangnya. Lanjutnya, kendati wisudawan pertama, rata-rata atau sekitar 65 persen alumni Unusida ini sudah memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, pasca wisuda mereka diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diraihnya selama 4 tahun terakhir selama bergelut di kampus hijau itu. “Mereka berasal dari 4 fakultas, yakni Fakultas Teknik (Teknik Industri), Fakultas Ilmu Komputer (Teknik Informatika), Fakultas Ekonomi (Manajemen dan Akuntansi), dan FKIP (PG SD dan Pendidikan Bahasa Inggris). Wisudawan terbanyaknya berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PG SD),” katanya.

Rektor Unusida Dr. Fatkhul Anam

Memenuhi Harapan Masyarakat
Sebagai peguruan tinggi baru, tentu banyak sekali kendala-kendala yang terus dibenahi secara bertahap. Dengan kekuatan dan kekompakan seluruh warga kampus, akhirnya secara perlahan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Rektor Unusida Dr. Fatkhul Anam menceritakan awal perjuangannya, bahwa begitu masuk kampus kurikulum belum sattle, harus ada perubahan, kemudian sarana dan prasarana juga masih terbatas, baik itu dari laboratorium maupun Perpustakaannya. Kemudian SDM juga masih baru semua.
“Prinsipnya kita semua harus belajar. Tapi Alhammduillah dengan tim yang kompak, kita bisa mewujudkan harapan dari masyarakat. Terbukti, dalam tahun-tahun terakhir ini grafik mahasiswa juga terus mengalami kenaikan. Hingga sekarang ini jumlah mahasiswa seluruhnya sudah mencapai sekitar 1.800 orang,” pungkasnya. [ach]

Rate this article!
Tags: