Upaya BI Permudah Uang Baru Lebaran Membuat Langkah Mati Calo

Difi Ahmad Johansyah ketika open house halal bi halal di Rumdis BI Jatim Jl.Darmo Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Langkah kongkrit Bank Indonrsia (BI) Jatim mempemudah masyarakat untuk mendapatkan uang baru lebaran, secara tidak langsung mengurangi gerak langkah bahkan membuat mati langkah para calo yang mengais keuntungan penukaran uang baru dengan imbalan prosentase dari nominal jumlah uang yang ditukar.
Kepala perwakilan BI Provinsi Jatim Difi Ahmad Johansyah saat dijumpai disela sela open house halal bi halal di rumah dinas Jl.Darmo Surabaya membenarkan bahwa secara alami langkah BI tersebut menghambat dan sekaligus mengurangi para calo uang baru lebaran.
Hal yang membahagiakan BI tentunya selain bisa memberikan layanan yang prima terhadap masyarakat Jatim merayakan lebaran Idulfitri, juga untuk memblokir gerak langkah Uang Palsu (Upal) yang tidak menutup kemungkinan mendompleng melalui calo uang baru lebaran, yang kebutuhan uang baru pada lebaran Idul Fitri 1440 mencapai Rp 33,4 triliun atau meningkat 12  persen dibandingkan realisasi periode ramadhan-lebaran tahun 2018.. Sedangkan untuk estimasi kebutuhan uang di Kota Surabaya diproyeksikan sebesar Rp 17,10 triliun atau meningkat 15 persen dibandingkan 2018 sebesar Rp 14,90 triliun.
Berkat kerjasama dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, khususnya TNI/Polri maka penukaran uang baru BI Jatim tersebut berjalan lancar dan sukses,”Untuk itu saya atas nama BI Jatim mengucapkan terimakasih kepada mereka, pada masyatakat yang telah bersedia menjaga ketertiban, dan lebih khusus lagi pada Kodam V/Brawijaya yang telah menyediakan tempat di Makodam,”papar Difi.
Difi berjanji, bahwa BI akan terus berusaha melakukan perbaikan dan meminimais kekurang-kekurangan yang ada sehingga dari tahun ketahun akan semakin baik. Langkah kongkrit dalam hal ini yang akan dilakukan adalah menambah tempat penukaran di benerapa titik, termasuk di tol. Maka dengan demikian akan semakin memberikan kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan uang baru lebaran.
Sementara itu, ketika disinggung soal inflasi di Jatim Difi mengungkapkan dengan rasa suka cita karena
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur berhasil mengendalikan inflasi daerah ini. Indikasinya, inflasi Jatim pada Mei 2019 hanya 0,29%, jauh di bawah inflasi nasional yang sebesar 0,68 %.
Diakuinya bahwa, mengendalikan inflasi pada Mei 2019 merupakan tantangan tersendiri, karena bersamaan bulan puasa dan mendekati Lebaran yang biasanya harga barang-barang kebutuhan pokok sering melonjak. “Tapi Alhamdulillah kita bisa menghadapi dan melalui itu semua dengan baik, dengan harapan ke depan akan semakin baik”pungkas orang nomor satu di BI Jatim tersebut.(ma)

Tags: