Upaya Pemkot Jadikan Kota Kediri Produktif di Tengah Pandemi

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar

Kota Kediri, Bhirawa
Di tengah pandemi covid-19 ini, seminar yang biasa dilakukan secara tatap muka kini dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi. Hari ini (23/7), Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menjadi keynote speaker dalam webinar yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.

Webinar ini mengambil tema Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Desa yang diikuti oleh 254 orang. Dia memaparkan berbagai program pelayanan yang ada di Kota Kediri. Materi yang diambil bertajuk Kota Kediri: Kota Kecil yang Produktif.

“Disini saya akan memberikan pengalaman saya. Mudah-mudahan ini nanti bisa menjadi kajian. Saya sadar sekali bahwa apa yang kita lakukan di Kota Kediri ini sangat terbatas. Dan saya juga sadar bahwa perkembangan ilmu sangat dinamis sekali bahkan duniapun juga selalu berubah-ubah. Makanya kita harus memilih apa yang bisa kita aplikasikan di dalam pemerintah khususnya untuk pelayanan kota,” katanya.

Untuk menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan partisipasi masyarakat, Pemerintah Kota Kediri membuat program yang berbasis masyarakat yakni, Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas).

Dimana masyarakat melalui rembug warga membangun lingkungannya dengan dana 50 juta per RT per tahun selama tahun 2015-2019. Lalu pada tahun 2020 naik menjadi 100 juta per RT per tahun.

Melalui Prodamas ini pembangunan bisa dipercepat. Bila dikerjakan oleh dinas dapat membutuhkan waktu 10 tahun dengan Prodamas 1 tahun bisa selesai.

“Kebiasaan pemerintah membangun hanya di tengah kota sebagai etalase nya saja. Itu kita ubah dengan membangun juga ditingkat RT. Tingkat partisipasi masyarakatnya pun juga meningkat. Mereka akhirnya mau rembug dan bergotong-royong membangun lingkungannya,” ungkap Wali Kota muda ini.

Kemudian untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui komunikasi publik, Pemerintah Kota Kediri memiliki forum rembug warga yang dikemas dalam acara bincang ringan yaitu Kopi Tahu.

Dimana diselenggarakan secara bergiliran dari kelurahan ke kelurahan yang ada di Kota Kediri. Adapula sistem aduan masyarakat yakni Suara Warga (SURGA) yang dimanfaatkan masyarakat untuk membuat aduan dan akan segera ditangani oleh OPD terkait.

“Dalam kopi tahu, selain untuk menyampaikan program-program dan capaian pemerintah juga saya manfaatkan untuk menampung aspirasi dan keluhan warga,” jelasnya.

Lalu untuk menjawab tantangan saat ini, Pemerintah Kota Kediri juga memiliki berbagai program. Seperti pelayanan daring, mulai dari Kediri Single Window of Investment, pelayanan kependudukan online melalui aplikasi SAKTI, pelayanan surat keterangan online atau e-Suket, dan Traker Kota Kediri.

Pada bidang pendidikan, ada bus sekolah dan angkot gratis, beasiswa bagi mahaiswa, pelatihan ketrampilan bagi anak punk di Kota Kediri, dan English Massive. Untuk bidang kesehatan, ada beberapa program.

Seperti, posyandu balita dan lansia, puskesmas gratis, home care, dan pelayanan kesehatan gratis. Kemudian juga ada beberapa upaya untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Kota Kediri. Yaitu melalui fasilitasi UMKM, Mall UMKM Kota Kediri dan bermitra dengan marketplace seperti Bukalapak. [van.adv]

Tags: