Update Kemampuan, Guru Otomotif Ikuti Magang

Ketua MGMP Surabaya M Ardiyanto dan Kepala SMKN 7 Surabaya Agus Basuki (tengah) dalam pembukaan magang guru otomotif se Surabaya di bengke Auto 2000 Kertajaya. [adit hananta utama]

Surabaya, Bhirawa
Tidak hanya siswa SMK yang punya kewajiban untuk mengikuti magang di perusahaan. Di Surabaya, para guru otomotif juga tidak mau ketinggalan. Mereka dimagangkan untuk meng-update kemampuannya secara langsung dengan praktik lapangan di dunia industri.
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknik Otomotif Surabaya Muhammad Ardiyanto mengungkapkan, melalui magang ini program pendidikan sistem ganda antara industri dan sekolah bisa tebentuk. Sedikitnya terdapat 94 guru dari SMK negeri dan SMK swasta se Surabaya yang terlibat sebagai peserta dalam program ini. Masing-masing akan mengikuti kelas teori dan praktek terkait perawatan berkala.
“Ini agar mereka juga bisa punya penglaman dan upgrade ilmunya. Jadi bisa memberikan pembelajaran dengan lebih ril,” ujarnya dalam pembukaan Program Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Program Magang Guru Teknik Otomotif di Ballroom Auto 2000 Kertajaya, Sabtu (25/11).
Ardiyanto mengaku, materi tentang perawatan berkala dalam magang merupakan materi yang sudah biasa. Namun, setiap tahunnya dudi selalu memiliki perkembangan teknologi dalam perbaikan berkala yang belum tentu telah diterapka di sekolah. “Karena itu, guru harus proaktif mencari tambahan materi sesui dengan kebutuhan industri,” tutur pria yang jugaWaka Kurikulum SMKN 7 Surabaya itu .
Trainer Auto 2000 Kertajaya Rachmanu mengungkapkan, magang selama 3 hari berisi materi, observasi dan praktek. Para guru akan kembali dikenalkan tujuan hingga item-item dalam servis berkala. Misalkan item yang harus perlu dilakukan seperti ganti oli, filter udara serta sistem suspensinya.
“Disana ada penjelasan proses pengerjaan dengan standar 10 posisi yang harus diperhatikan. Kalau servis berkala ini sebenarnya memanfaatkan pengetahuan basic otomotif,” jelasnya
Dikatakannya dalam 3 hari guru bisa menuntaskan materi ini, pemberian materi juga disesuaikan dengan kurikulum 2013 mengenai materi Manajemen Perawatan. Jika sudah menyelesaikan magang servis berkala, lanjutnya, pihak Auto bisa memberikan materi terkait general repair pada magang selanjutnya.
“Kalau mau disempurnakan lagi bisa diakukan di sekolah, guru atau siswa praktek dengan pihak toyota yang menilainya,” ungkapnya.
Pentingnya magang bagi guru ini menurutnya karena tidak banyak guru tahu seperti apa servis berkala yang di praktekkan di bengkel selama ini. Sehingga siswa yang diajar harus mendapat pelatihan kembali saat magang di Toyota.
Agus Basuki, Kepala SMKN 7 Surabaya mengungkapkan, konsep pendidikan sistem ganda di SMK ini satu-satunya konsep yang tepat untuk pengembangan SMK di mana saja. Jadi siwa tidak hanya belajar industri saja, tetapi industri dan sekolah berkoordinasi bersama mulai penerimaan siswa materi pembelajaran dan evaluasinya.
“Jika SMK tidak menerapkan pembelajaran sistem ganda, maka akan menyulitkan saat siswa lulus karena tidak akan bisa diserap dunia kerja,” pungkasnya. [tam]

Tags: