UPM Probolinggo Wisuda 581 Sarjana

UPM Probolinggo menggelar Wisuda Sarjana ke XXVIII, Senin (9/9) kemarin.

Probolinggo, Bhirawa
Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo menggelar Wisuda Sarjana ke XXVIII, Senin (9/9) kemarin.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri, Dandim 0820, Letkol Infantri Imam Wibowo, Lembaga Layanan Dikti VII Surabaya, Dr Ir Suprapto, DEA, Ketua Dewan Koperasi Idonesia Wilayah Jawa Timur, Drs. Ec. Tri Harsono.
Rektor UPM Prof Ir HR Abdul Haris, MM mengatakan, wisuda menjadi Sarjana merupakan titik awal memulai kehidupan dalam menentukan arah mau kemana setelah wisuda.
“Berkompetisilah dengan para sarjana yang ada dengan modal kreatif, berinovasi, selalu berdoa, tunjukkan bahwa alumni UPM bisa bersaing di pasar global”, ujar Prof. Haris.
Abdul Haris menyampaikan, sarjana yang diwisuda sebanyak 581 sarjana. Alumni UPM sampai saat ini tercatat kurang lebih 12.582 sarjana.
“Untuk para sarjana baru agar segera mendaftar sebagai anggota ikatan alumni UPM Probolinggo”, pinta Prof Haris.
Wakil Wali Kota Probolinggo mengatakan, keberadaan 12.582 sarjana yang dilahirkan dari tangan dingin UPM, membuktikan kontribusi dari UPM luar biasa dalam mewarnai pendidikan baik di Kota dan Kabupaten Probolinggo.
“Selamat bagi para wisudawan/wisudawati maupun orang tua peserta wisuda yang hari ini turut serta mendampingi putra/putrinya. Semoga para wisudawan/wisudawati mendapatkan posisi atau pekerjaan yang sesuai dengan harapan masing – masing,” ujarnya.
Subri menjelaskan bahwa pada tahun 2030 Indonesia ditarget menjadi salah satu Negara ekonomi terbesar di dunia nomor 7 sekaligus memiliki bonus demografi. Kondisi ini harus diantisipasi dan disiapkan mulai saat ini agar anak – anak Probolinggo menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri.
“Oleh karena itu, mari kita bersinergi bukan hanya perguruan tingginya saja, akan tetapi para adik – adik semua, agar memunculkan kualitas yang baik, mumpuni dan mampu bersaing dengan perguruan wilayah lain,” katanya.
Ia juga menginformasikan bahwa Kota Probolinggo akan ada proyek besar yang strategis yaitu pengembangan pelabuhan yang kebetulan akan membutuhkan sekitar 20 – 30 ribu tenaga kerja baik formal dan informal. Kemudian, rumah sakit baru yang akan dibangun membutuhkan banyak tenaga kerja.
“Kita siapkan semua ini untuk anak – anak Probolinggo. Kita tingkatkan kualitas kita agar kita mampu bersaing dengan yang lain. Kami memiliki komitmen untuk setiap investor yang masuk ke Kota Probolinggo, kita syaratkan agar memprioritaskan anak – anak daerah dalam merekrut tenaga kerja,” tuturnya.
Subri berpesan, bahwasannya jangan terlalu berpikir jalur formal, jangan lulus kepingin jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), tolong ini diperhatikan bahwa peluang yang paling besar ada di sektor swasta, wiraswasta.
“Kita galakkan bahwa di sektor informal memiliki potensi besar yang mampu menjadikan kita lebih baik dari pada sektor formal,” pesannya.
Ia mengingatkan kepada alumni UPM yang sudah sukses untuk mengingat para alumni yang baru-baru. Sarjana muda lulusan UPM, sangat membutuhkan uluran tangan para alumni dalam hal mencari pekerjaan. [wap]

Rate this article!
Tags: