UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Langsung Sidak

Pelaksanaan UNBK tingkat SMK di Kabupaten Nganjuk diikuti oleh 6.202 siswa yang tresebar di 43 lembaga.(ristika/bhirawa)

[Hari Pertama UNBK di Berbagai Daerah]
Kota Kediri, Bhirawa
Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK tingkat SMK di Kota Kediri Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Kediri langsung turun lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah sekolah.
Dalam sidak tersebut pelaksanaan UNBK secara umum berjalan normal. Namun ada kendala kecil pada saat pelaksaan hari pertama ini,  beberapa orang siswa peserta ujian yang mengaku kesulitan log in ke Laman atau lembar soal. Salah satu siswi SMKN 2 Kota Kediri  mengaku beberapa kali log in karena tidak berhasil masuk ke laman soal dengan sistem online ini.
“Secara umum lancar mas. Tapi saat awal, beberapa kali masuk (log in) tiba tiba keluar lagi. Sehingga harus mengulang. Akhirnya bagian IT menyarankan untuk merestat komputer. Setelah restart itu bisa lancar,” kata Nikmatus Sholikah, Senin (3/4).
Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Cabang Kediri Trisilo Budi saat sidak langsung  melihat daftar hadir siswa, dan melihat pelaksana UNBK dari luar ruangan dan mengecek sarana prasarana ujian. Menurutnya  UNBK di Kediri diikuti sebanyak 9.859 siswa SMK negeri dan swasta.
“Untuk jumlah lembaganya sebanyak 70, terdiri dari 44 SMK di Kabupaten Kediri dan disanya 26 SMK di KotaKediri. Dari jumlah ini, delapan sekolah terpaksa gabung dengan sekolah lain karena terkendala sarana computer,” kata Trisilo
Di tempat yang sama Kepala SMKN 2 Kota Kediri Mayhari Krisna mengaku, tingkat kehadiran peserta UNBK hari pertama ini mencapai 100 persen yaitu, sebanyak 658 siswa. Pihaknya bersyukur karena seluruh kebutuhan komputer tercukupi sebanyak 325 unit ditambah cadangan sebanyak 75 unit. “Alhamdulillah berkat bantuan komputer dari pemerintah seluruh kebutuhan tercukupi. Kami juga menyiapkan cadangan untuk persiapan apabila terjadi trouble,” tandasnya.
Untuk menjamin pelaksana UNBK berjalan lancar, sekolah bekerjasama dengan dua provider penyedia jaringan sekaligus yaitu, Biznet dan Telkomsel. Selain itu, untuk jaringan listrik dibuka sepenuhnya dari PLN. Bahkan, ada dua orang teknisi PLN yang disiagakan bersama empat orang anggota kepolisian.
Lima SMK Digabung
Sementara itu, lima SMK di Kabupaten Nganjuk tidak melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada Senin (3/4) karena tidak memiliki fasilitas. Karena itu, siswa dari lima SMK tersebut digabung dengan SMK lain yang memiliki sarana dan prasarana lengkap untuk UNBK.
Namun demikian, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim, Adi Prayitno SPd, MM optimis bahwa pelaksanaan SMK yang dilaksanakan hingga Kamis (6/4) mendatang dapat terlaksana dengan lancar. Hal tersebut disampaikannya seusai melakukan peninjauan pelaksanaan UNBK di SMK Muhamadiyah Nganjuk.
Adi Prayitno mengatakan, secara umum terkait pelaksanaan UNBK sudah dilakukan dengan optimal, untuk persiapan Cabdin Pendidikan Provinsi Jatim telah bekerjasama dengan pihak PT Telkom dan PLN. Rasa optimis tersebut juga dapat dilihat pada konektivitas internet yang mumpuni, perangkat komputer yang dibutuhkan, penggunaan listrik agar tidak padam hingga komponen pendukung dari kesuksesan pelaksanaan UNBK yang baru pertama kali dilakukan.
Adi Prayitno menekankan kepada seluruh kepala sekolah SMK baik negeri maupun swasta, agar pelaksanaan UNBK berjalan lancar dan berintegritas. Sehingga bisa menjadi motivasi dan inspirasi lembaga pendidikan di setiap level. “Allhamdulillah, dengan komitmen dari PLN, Telkom dan pemerintah dalam menyukseskan UNBK ini dapat memberikan efek positif dari pelaksanaan ujian pada hari ini,” ujar Adi Prayitno.
Menurut mantan kepala sekolah SMAN 3 Nganjuk ini, pelaksanaan UNBK dapat mendorong siswa untuk jujur dengan biaya yang murah, efektif dan efisien. Hal terpenting lainnya adalah lebih mudah dalam pengawasannya. Selain itu, UNBK membiasakan guru dan siswa untuk melakukan proses belajar mengajar menggunakan teknologi.
Kepada Bhirawa Adi Prayitno menjelaskan, bahwa peserta UNBK untuk jenjang SMK di Kabupaten Nganjuk berjumlah 6.202 siswa dari total lembaga 48 SMK. Sedangkan yang melaksanakan UNBK ada 43 lembaga sedangkan 5 lembaga bergabung dengan SMK terdekat. “Tidak semua SMK, terutama swasta memiliki fasilitas untuk UNBK. Karena itu untuk lembaga yang tidak memiliki sarana bergabung dengan SMK lainnya,” terang Adi Prayitno. [van,ris,sul,bas,yit,hud]

Tags: