UPT-PK Kabupaten Situbondo Gelar Job Market Fair 2018

Kadisnakertrans Provinsi Jatim Dr Himmawan Estu Bagijo SH MH saat memantau stand peserta job market fair UPT PK Situbondo 2018. [sawawi/bhirawa]

(Kadisnakertrans Jatim Segera Memetakan Majoriti Pelamar Kerja) 

Situbondo, Bhirawa
Untuk menekan angka pengangguran di Situbondo dan daerah sekitar, UPT PK (Unit Pelayanan Tehnis-Pelatihan Kerja) Kabupaten Situbondo mengadakan job fair 2018. Hadir dalam peresmian kegiatan tersebut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Jawa Timur, Dr Himmawan Estu Bagji SH MH, Kadisnakertrans Kabupaten Situbondo Akhmad Junaidi dan Kepala UPT-PK Situbondo, Drs Riyanto Mkes MPd. Ribuan calon pelamar kerja ikut antusias dalam kegiatan job market fair yang dihelat di halaman UPT-PK Situbondo.
Menurut Riyanto, peserta job fair 2018 diikuti 30 perusahaan dengan menyediakan 3000 lowongan pekerjaan. Job tersebut, kata Riyanto, terdiri dari lowongan di dalam negeri dengan membuka pekerjaan operator produksi, marketing, junior manager, satpam, kasir, admin dan gudang.
Selain itu, sebut Riyanto, perusahaan juga menyediakan job untuk dokter umum, radiografer, Atem, asisten apoteker dan asisten radiologi. “Kami juga menyediakan job kerja keluar negeri seperti perawat di Jepang Taiwan dan Singapura. Job operator produksi di Malaysia Hongkong dan Taiwan,” urai Riyanto.
Masih kata Riyanto, dari job market fair ini diharapkan perusahaan untuk menyerahkan berita acara yang berisikan jumlah pencari kerja yang terdaftar. Selain itu, pinta Riyanto, pihaknya juga berkomitmen untuk menyampaikan laporan penempatan tenaga kerja kurang lebih satu bulan ke UPT-PK Kabupaten Situbondo. “Dalam catatan kami, sedikitnya ada 3000 pencari kerja yang berasal dari Kabupaten Situbondo dan sekitarnya,” pungkas Riyanto.
Sementara itu Kadisnakertrans Provinsi Jatim, Himmawan Estu Bagijo, menuturkan, pada tahun 2018 partisipasi angkatan kerja menurun karena peluang kerja mengalami pertumbuhan disegmen angkatan kerja yang tampak lebih banyak.
Dengan adanya job market fair ini, menurut Himmawan, sedapat mungkin bisa menyerap tenaga kerja sesuai dengan kesempatan kerja yang ditawarkan. Termasuk di antaranya, sebut Himmawan, jumlah para pelamar yang diterima oleh perusahaan harus dilaporkan. “Ada problem pada anak anak kita. Biasanya melamar itu yang penting melamar dulu. Tetapi begitu dites mereka grogi,” aku Himmawan.
Job market fair ini, lanjut Himmawan, sebagai bagian sarana latihan karena punya pengalaman dites untuk bekerja. Dahulu baru lulus, ingat Himmawan, ketika dites oleh perusahaan yang paling sulit adalah tahapan tes. Selain itu, terangnya, dari event ini akan melihat segmen pelamar yang terbanyak dari level mana, mulai SMA-hingga sarjana. Selanjutnya Himmawan akan melakukan pemetaan pelamar dengan tujuan untuk mengetahui paling mayoritas pelamar ada segmen mana. “Dengan begitu kita akan bisa melihat angka pertumbuhan kerja dilevel mana,” tutur Himmawan.
Masih kata Himmawan, Job market fair merupakan bagian dari proses perumusan pemerintah kedepan. Job ini diharapkan tidak hanya melihat pasar kerja dan pencari kerja semata. Kedepan, ujarnya, prospek peluang kerja juga bisa diarahkan ke luar negeri dengan memahami syarat-syarata job tersebut. “Job market fair ini sebenarnya ingin merangkum semua masalah ketenagakerjaan secara menyeluruh,” pungkas Himmawan. [awi]

Tags: