UPTD RPH Kota Probolinggo Jadi Juara 3 RPH-R ASUH Jawa Timur

UPTD RPH Kota Probolinggo jadi juara 3 RPH-R ASUH Jatim.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Pemerintah Kota Probolinggo diganjar banyak penghargaan. Kali ini dari UPTD RPH (Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Potong Hewan) yang mendapat juara III RPH-R yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) pada Lomba Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia yang ASUH tahun 2022. Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani, di Hotel Premier Place Sidoarjo.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPT RPH Moch. C. Efendy, Selasa (22/11) malam. “Lomba RPH Ruminansia se-Jawa Timur, jadi kabupaten/kota yang mempunyai RPH boleh mengikuti lomba RPH se-Jawa Timur. Untuk tahun ini kami mencoba ikut lomba RPH yang diadakan di bulan September atau Oktober kemarin, kita sudah kirim proposal, profil dan semuanya, lalu diaudit oleh juri,” terang Efendy.

Beberapa kriteria yang menjadi penilaian juri diantaranya standar operasional prosedur, kompetensi petugas, kelayakan bangunan, sarana prasarana termasuk uji kualitas daging dan kualitas air. Menurut Efendy, dari hasil penjurian yang dilakukan awal bulan November, tim juri menemukan beberapa catatan untuk evaluasi. Salah satunya adalah pada fasilitas bangunan RPH yang dinilai masih terbuka yang rawan terjadi kontaminasi.

“Kekurangan minor kita, satu. Karena RPH sifatnya terbuka harusnya RPH itu tertutup, dan memisahkan antara ruang bersih dan ruang kotor. Sedangkan di kita karena kita jadi satu, jadi aliran udara dari ruang kotor dan ke ruang bersih jadi satu, itu yang jadi minus di kita,” ungkapnya.

Namun begitu, UPT RPH Kota Probolinggo masih memiliki kriteria penilaian positif. Diantaranya telah memiliki Sertifikasi Halal MUI, memiliki Nomor Kontrol Veteriner serta memiliki kelayakan kompetensi petugas. Hal tersebut yang mengantarkan RPH Kota Probolinggo sebagai juara III setelah RPH Kabupaten Tuban dan Kabupaten Situbondo.

Ditanya lebih lanjut tentang rencana peningkatan kualitas pelayanan RPH Kota Probolinggo pada penilaian tahun depan, Efendy akan menindaklanjuti rekomendasi yang telah diberikan oleh tim juri. “Kita sudah dapat saran dan masukan dari tim juri, kemungkinan kita akan laksanakan, seperti pemisahan antara ruang bersih dan ruang kotor, SOP untuk pemberantasan serangga dan rodentia,” jelas Efendy.

Diketahui, UPT RPH Kota Probolinggo berada di bawah naungan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan. Memiliki 2 petugas sebagai juru sembelih halal, 1 petugas kuermaster/pemeriksa daging dan 1 petugas medik veteriner dengan kapasitas tempat pemotongan hewan sebanyak 10 ekor. Dengan rata-rata pemotongan per hari sebanyak 4 ekor.

Pandemi penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai mereda. Hal ini berdampak positif bagi Unit Pelaksana Teknis Rumah Pemotongan Hewan (UPT RPH) Kota Probolinggo. RPH yang dikelola Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) itu melayani pemotongan tiga sampai empat sapi per hari.

“Sebanyak tiga sampai empat sapi setiap hari dipotong di RPH, memang sebelumnya PMK bisa sampai lima sapi per hari,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPT RPH) DPKPP Kota Probolinggo, Moch. Effendi, Senin, 24 Oktober 2022.

Mulai pulihnya aktivitas RPH peninggalan Belanda itu, terlihat sejak Juli 2022 lalu. Bahkan, terlihat peningkatan jumlah hewan yang disembelih di RPH, dari Juli hingga September lalu. Effendi menyebutkan, RPH itu selama Juli menyembelih 38 sapi, Agustus 83 sapi, dan September 114 sapi. “Sekarang, jika dirata-rata setiap hari tiga sampai empat sapi disembelih di RPH,” jelasnya.

Sapi-sapi yang dipotong setiap hari, kata Effendi, untuk melayani kebutuhan daging khusus warga Kota Probolinggo. Dengan kata lain, sapi yang disembelih di RPH, dagingnya beredar di sejumlah pasar di Kota Probolinggo.

Diakui, saat PMK mewabah, jumlah sapi yang disembelih di RPH di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu menurun drastis hingga 50 persen. “Saat PMK mewabah, hanya satu sapi yang disembelih di RPH,” katanya.

Effendi mengimbau, warga yang ingin memotong hewan ternak sebaiknya datang ke RPH. “Sebab pemotongan hewan di RPH lebih terjamin keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalan dagingnya,” ujarnya.

Hingga saat ini, Vaksinasi PMK Digenjot, Telinga Sapi Diberi Penanda Anting. Pemilik sapi memberikan susu pada bayi sapi yang lahir premature. Sementara itu, untuk menekan jumlah ternak yang terjangkit PMK, DPKPP Kota Probolinggo terus menggenjot vaksinasi PMK. Hingga pertengahan Oktober 2022 lalu, jumlah ternak yang sudah mendapat vaksinasi PMK mencapai 3.000 ternak dari 14.000 ternak di Kota Probolinggo.

Dari data DPKPP Kota Probolinggo, 14 Oktober 2022, jumlah sapi yang mendapat vaksinasi pertama mencapai 1.829 sapi. Sedangkan sapi yang mendapat vaksinasi kedua mencapai 705 sapi dari 7.290 sapi yang di Kota Probolinggo.

Selanjutnya, untuk kambing, data pada periode yang sama, sudah mendapat vaksinasi tahap pertama mencapai 116 ekor dari 2773 ekor. Dan untuk domba, yang telah mendapat vaksinasi tahap pertama mencapai 1.300 ekor dari total 4.910 ekor.

“Kami terus menggenjot vaksinasi PMK tahap ketiga dengan tambahan dosis vaksin sebanyak 4.600 dosis. Namun untuk target vaksinasi tahap ketiga ini mencapai 3.000 dosis, baik untuk ternak yang dilakukan vaksinasi pertama maupun kedua,” tambah Kabid Perdagangan DPKPP Kota Probolinggo, Suryanto.(Wap.bb)

Tags: