Urgensi Kualitas Guru di Era Digital

Oleh :
Ani Sri Rahayu
Dosen PPKn dan Trainer P2KK Universitas Muhammadiyah Malang

Seiring dengan perhatian pemerintah yang lebih terhadap profesi guru melalui diberikannya tunjangan sertifikasi bagi guru-guru yang sudah disertifikasi, sehingga tidak heran jika banyak pihak termasuk generasi muda menjadi cenderung meminati profesi guru. Namun, ada hal yang perlu tersadari bahwa di balik pemberian tunjangan tersebut, pemerintah menuntut para guru untuk lebih meningkatkan profesionalismenya dengan penguasaan kompetensi yang dimilikinya di era digital ini.

Dan, salah satu indikator guru profesional dan kompeten di era digital adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang semakin canggih dengan cara penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Melalui realitas itulah, Keberadaan guru yang kompeten dan profesional merupakan salah satu persyaratan yang utama, bahkan wajib dipenuhi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Penguasaan teknologi bagi guru

Guru masa kini dan masa depan adalah guru yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi salah satunya dalam penguasaan TIK. Hal ini diperlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien. Fakta itu, menjadi penting pasalnya salah satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang semakin canggih dan mampu menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu dan kebutuhan peserta didik.

Penerapan pola tersebut, jika diaplikasikan akan berpotensi menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar, enjoy dalam mengajar, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berkualitas. Selain itu, seiring dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi, khususnya dalam bidang TIK semakin memudahkan siswa dalam menggali disiplin ilmu yang diminati juga memudahkan guru dalam menyampaikan ilmu karena telah tersedianya fasilitas yang canggih.

Merujuk dari kenyataan itulah, semakin menyadarkan pada kita publik bahwa penguasaan teknologi bagi guru di era digital saat ini memang bener-bener mutlak penting untuk diwujudkan, sehingga dengan begitu pengkualitasan guru di era digital saat inipun mutlak bisa dihadirkan. Oleh karenanya, berbagai pelatihan perlu diadakan sebagai suatu kegiatan atau pelatihan untuk menambah pengetahuan atau wawasan dan keterampilan guru tentang TIK.

Mengingat pula, penguasaan TIK menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru untuk mendukung pelaksanaan tugasnya dan sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-sumber belajar. Selain itu, peningkatan kompetensi TIK guru harus sejalan dengan pengadaan sarana yang memadai. Namun, kendati demikian peningkatan kemampuan kualitas guru melalui TIK harus menjadi visi sinergis dan terintegrasi sehingga perkembangan TIK, perkembangan siswa, dan perkembangan kompetensi guru bisa berjalan lurus mengikuti arah perkembangan pendidikan dan pembelajaran.

Guru profesional di era digital

Disrupsi pendidikan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadi suatu hal yang tidak bisa dihentikan. Oleh karena itu, guru dituntut bisa beradaptasi dengan perkembangan TIK yang ada. Alhasil, kompetensi guru pun semakin perlu dipertaruhkan profesionalismenya di era digital ini.

Dan, melalui kemajuan TIK idealnya dapat membantu guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, menciptakan karya, dan menumbuhkan kinerja yang lebih produktif. Dengan demikian, semakin jelas adanya bahwa di era yang serba digital ini, guru harus memiliki kualifikasi yang mumpuni agar menguasai terlebih dahulu mengenai teknologi daripada peserta didik. Detailnya, berikut inilah beberapa gagasan sekaligus syarat yang penulis ingin sampaikan agar menjadi guru profesional di era digital saat ini.

Pertama, terampil membuat media pembelajaran yang menarik. Artinya, guru maupun calon guru dituntut harus terampil dalam menciptakan pembelajaran yang menarik di kelas, tujuannya agar peserta didik tidak bosan dengan materi yang dijelaskan. Melalui kreativitas serta keterampilan yang dimiliki, guru mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media visual, audio, maupun audio visual.

Kedua, mampu memanfaatkan media sosial dalam konteks pendidikan. Saat ini, peserta didik cenderung menggemari gadget karena mereka dapat menemukan berbagai hal menarik di dalamnya. Sudah dapat dipastikan bahwa peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengeksplor media sosial. Oleh sebab itu, ada baiknya guru bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi agar suasana kelas tidak membosankan.

Ketiga, pengelolaan administrasi pembelajaran. Pengelolaan administrasi pembelajaran dapat diartikan suatu upaya melakukan penataan, pencatatan, penyimpanan dan pelayanan terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, seperti daftar hadir peserta didik, kurikulum dan silabus, daftar nilai harian, mingguan, bulanan dan smesteran, soal ujian, bahan-bahan pengajaran, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut dapat disimpan dengan menggunakan teknologi digital, dan idealnya dapat diakses oleh peserta didik.

Keempat, penugasan-penugasan. Penugasan dapat diartikan segala sesuatu yang dirancang dan disiapkan oleh guru untuk dikerjakan oleh peserta didik. Tugas-tugas tersebut di antaranya mengumpulkan tulisan dari surat kabar dan majalah, mengunjungi perpustakaan, laboratorium, workshop dan sebagainya untuk melakukan sebuah kegiatan pembelajaran seperti menjawab masalah yang sudah ditetapkan, membuktikan sebuah teori atau hipotesa dan sebagainya. Pelaksanaan tugas tersebut kemudian dilaporkan kepada guru. Pelaporan tersebut dapat menggunakan information technology. Dalam kaitan ini, seorang guru selain menguasai bahn yang akan ditugaskan juga harus menguasai teknologi informasi.

Kelima, pelaksanaan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi dengan berbagai macamnya termasuk salah satu tugas seorang guru profesional. Evaluasi dilaksanakan secara objektif, transfaran, adil, dan akuntable. Melalui sistem digital, diharapkan dapat diciptakan sebuah sistem yang dengan mudah dapat mengetahui, apakah jawaban dalam evaluasi yang diberikan para peserta didik asli karyanya sendiri, atau hasil nyontek atau plagiasi.

Melalui kelima kualifikasi guru professional di era digital tersebut di atas, semakin menegaskan bahwa perbaikan dalam manajemen sumber daya manusia sangat berpengaruh untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Dan, besar kemungkinan jika kelima kualifikasi guru professional tersebut di atas diimplentasikan oleh para guru di Tanah Air, maka kualitas pendidikan di negeri ini berpotensi dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

——- *** ——–

Rate this article!
Tags: