Oleh :
Gumoyo Mumpuni Ningsih
Dosen FPP Universitas Muhmammadiyah Malang
Di tengah ancaman krisis pangan global yang akhir-akhir menghantui banyak negara di dunia menjadikan banyak negara terus berinovasi untuk mewujudkan ketersediaan pangan, termasuk tidak terkecuali negara Indonesia. Berbagai inovasi sekiranya perlu terusu diwujudkan demi menyediakan kebercukupan pangan. Salah satunya, melalui diversifikasi pangan lokal. Pasalnya, ada banyak komoditas potensial yang dapat dikembangkan dengan nilai ekonomi besar melalui pemanfaatan beragam potensi di masing-masing daerah di negeri ini.
Terlebih, Indonesia adalah negara agraris dan maritim, jadi sangat disayangkan jika untuk kebutuhan pangan saja masih harus bergantung pada impor. Oleh sebab itulah, sektor pertanian dengan segala hal yang dihasilkannya akan terus relevan mendapat perhatian, karena sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam menopang ketahanan pangan. Dan, kini sudah saatnya semua pihak dapat memberikan ruang lebih besar guna mengoptimalkan diversifikasi pangan lokal sebagai kunci strategis mencapai ketahanan pangan.
Peranan penting pangan lokal
Pangan lokal mempunyai peranan penting sebagai sumber keragaman pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga, sekaligus sebagai katup pengaman dalam menjaga pasokan pangan, maupun penggerak ekonomi daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian dari segenap bangsa untuk menjaga, melestarikan produk-produk pangan lokal Indonesia. Baik pelestariannya itu melalui komunitas lokal, maupun masyarakat adat produsennya.
Terlebih, Indonesia adalah negara agraris dan maritim, jadi sangat disayangkan jika untuk kebutuhan pangan saja masih harus bergantung pada impor. Kenyataan itulah, yang hingga kini terus mencuri perhatian publik. Oleh sebab itulah, sektor pertanian dengan segala hal yang dihasilkannya akan terus relevan mendapat perhatian, termasuk sektor pangan lokal karena sektor pangan lokal inipun berpotensi sangat penting dalam menopang ketahanan pangan nasional.
Pangan lokal sebagai sumber keragaman bahan pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga. Dengan beraneka jenis tanaman dan ternak sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral; dalam kombinasi komposisi pola pangan yang tepat akan mendukung penyediaan pangan yang sesuai dengan Pola Pangan Harapan (PPH), yaitu pola pangan yang menunjukkan keseimbangan komposisi gizi makanan. Istimewanya pola pangan ini berbasis sumber daya, budaya, dan kearifan lokal, sehingga pencapaian ketahanan pangan dan gizi masyarakat setempat berdasarkan kemandirian pangan.
Selain itu, melalui pangan lokal dengan segala hasil kreativitas budaya dan kearifan lokal mampu meningkatkan ketersediaan beragam makanan yang bergizi. Misalnya, komposisi pangan dalam makanan pempek, gudeg, dan Bubur Manado mengandung sumber energi dan protein asal nabati dan hewani. Contoh lain, ikan kayu, tiwul, Dodol Garut merupakan hasil kearifan lokal, yang dengan menggunakan teknologi olahan pangan dapat memperpanjang shelf-life dari bahan pangan yang dalam bentuk bahan asalnya cepat rusak atau busuk.
Melalui pangan lokal itulah, setidaknya berpotensi mampu menciptakan kesempatan kerja dan tambahan pendapatan rumah tangga, serta penggerak ekonomi daerah. Pemanfaatan lahan pekarangan atau kebun di sekitar rumah sekiranya mampu menciptakan kesempatan kerja bagi ibu rumah tangga, dan sekaligus mampu menyediakan tambahan bahan pangan sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk pangan, dan bila dilaksanakan secara sungguh-sungguh sebagai usaha berkelompok sehingga mencapai skala usaha dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi rumah tangga. Dan, kini sudah saatnya semua pihak dapat memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan pangan lokal melalui pengoptimalan diversifikasi pangan lokal guna mewujudkan ketahanan pangan, terlebih ditengah ancaman perubahan iklim global.
Strategi pengembangan pangan lokal
Strategi pengembangan pangan lokal dapat dilakukan dalam pengembangan industri rumah tangga, seperti produksi makanan tradisional atau makanan kreasi abru (lapis, talas, bakpao), pengembangan agroindustri (kapasitas besar) menghasilkan produk siap konsumsi atau setengah jadi, dan pengembangan industri tepung campuran yang menjadi salah satu strategi yang diharapkan mampu meningkatkan peran pangan lokal dalam pola pangan nasional.
Berangkat dari kenyataan itulah, pertanian butuh didukung dalam melakukan diversifikasi pangan lokal sebagai implementasi regulasi dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Perpres ini mengamanatkan bahwa untuk mewujudkan penganekaragaman pangan diperlukan berbagai upaya sistematis dan terintegrasi. Terlebih, kondisi saat ini kita harus pandai memanfaatkan sektor pertanian untuk agar bisa menjadi pemenang. Dan, berikut inilah solusi alternatif yang bisa penulis tawarkan guna mengembangkan pangan lokal. Tepatnya melalui diversifikasi pangan lokal.
Pertama, pemerintah perlu mendukung melalui penciptaan atmosfer yang kuat dalam mengusung gerakan diversifikasi pangan lokal ini. Begitu juga dengan seluruh masyarakat, komunitas, dan juga berbagai pihak lainnya.
Kedua, pengembangan diversifikasi pangan lokal perlu dirancang dalam konteks pengembangan agribisnis pangan berbasis pangan lokal dan perlu diposisikan sebagai salah satu program prioritas pembangunan sistem pangan nasional.
Ketiga, pengembangan pangan lokal hendaknya dilakukan oleh semua kalangan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menyusun dan implementasi strategi kebijakan terkait optimalisasi pemanfaatan potensi lahan dan kebiasaan mengkonsumsi pangan lokal, serta pengembangan produksi, industri, dan konsumsi pangan lokal.
Keempat, strategi pengembangan pangan lokal bisa dilakukan dengan pengembangan produksi, industri, dan konsumsi pangan lokal. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan pengembangan teknologi pengolahan pangan, sekaligus menyelaraskan kebijakan produksi dan industri pangan dengan kebijakan konsumsi pangan; promosi pangan lokal yang sehat, komprehensif, dan terus menerus; penciptaan pasar pangan lokal di tingkat nasional dan wilayah; serta diikuti penyediaan produk pangan lokal yang sekiranya pangan lokal mampu bersaing dengan produk asing.
Berangkat dari keempat strategi pengembangan pangan lokal melalui diversifikasi pangan lokal itulah, jika diterapkan dengan baik maka ketersediaan pangan di negeri ini akan terjaga. Dengan begitu, akan memberikan dampak positif dan situasi kondusif di tengah masyarakat karena ketersediaan pangan terpenuhi dan harganya pun murah.
——– *** ——–