Usaha Mikro Sidoarjo Bertahan di Pandemi Covid-19

Kabid Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Mikro Kab Sidoarjo, Erna Kusumawati SP MM

Sidoarjo, Bhirawa
Bila pekerja di pabrik di Kab Sidoarjo berguguran menjadi korban PHK, akibat pandemi Covid-19, namun pelaku usaha mikro (UM) di Sidoarjo masih bisa mampu bertahan sehingga tidak sampai tutup usaha.

Menurut Kabid Usaha Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Mikro Kab Sidoarjo, Erna Kusumawati SP MM, ada sejumlah cara yang mereka tempuh. Seperti melakukan geser usaha dan saling silang usaha.

Geser usaha, yakni bila biasanya UM memproduksi kerajinan, tapi beralih usaha yang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. Yakni memproduksi masker, alat pelindung diri (APD) atau jamu-jamu herbal untuk menjaga kesehatan daya tahan tubuh.

Sementara, dengan saling silang usaha, para UM ini tetap memproduksi kerajinannnya, namun juga menjualkan produk dari sesama teman UM yang lainnya.

“Yang penting bisa bertahan. Inilah keuntungan bila usaha mikro berkelompok. Mereka bisa saling mendukung, menguatkan dan mensuport,” kata Erna, Kamis (23/7) kemarin.

Diakuinya, pada awal pandemi Covid-19, atau dalam Tri Wulan I, yakni Maret sampai Mei, pendapatan para usaha mikro di Sidoarjo bisa turun sampai 50%. Namun kini sudah mampu bertahan.

Setelah mampu bertahan, para UM di Sidoarjo, kata Erna, akan dibawa ke tahap pemulihan. Supaya bisa pulih seperti sedia kala. Selanjutnya, ke tahap

pengembangan. Dengan meningkatkan kualitas maupun kuantitas.

Para UM Sidoarjo akan diberikan tambahan pengetahuan, supaya usahanya bisa lebih berkembang. Misalnya dalam masalah pemasaran. Mungkin bila dulu pemasaran sekitar 75% dilakukan secara manual, dan online hanya 25%, kini di masa pandemi Covid-19 ini, yang mengharuskan physical distancing, mungkin bisa berbalik. Pemasaran produk online kini kini malah harus 75% dan pemasaran secara manual hanya 25% saja.

“Tahap ini akan menuju usaha mikro go digital,” katanya.

Erna mengatakan saat ini usaha mikro Sidoarjo yang bergerak di bidang makanan minuman di telah Sidoarjo membentuk sebuah asosiasi yang telah mempromosikan proses-proses produksi dari usaha mikro di Sidoarjo melalui You Tube.

Asosiasi itu diberi nama Gumil kepanjangan dari gabungan usaha makanan minuman Sidoarjo.

Upaya tersebut tujuannya memberikan penjelasan kepada konsumen kalau produk yang dihasilkan aman dan higienis.

“Ada sekitar 50 usaha mikro bidang Mamin yang tergabung dalam Asosiasi ini,” katanya.

Dikatakan Erna, di masa pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir ini, para usaha mikro Sidoarjo kini malah banyak peluang usaha baru yang mereka lakukan. Yang penting menguntungkan.

“Malah karena ada pandemi Covid-19 ini, di Sidoarjo memunculkan peluang usaha baru, yakni pengiriman dalam kota Sidoarjo saja, khusus produk non Mamin,” kata Erna. (kus)

Tags: