Usai Banjir Bandang Rentan Penyakit Hewan Ternak

TernakBojonegoro, Bhirawa
Usai banjir bandang disejumlah wilayah bagian selatan, kini warga yang mempunyai hewan ternak seperti sapi dan kambing diimbau memeriksakan hewan peliharaannya. Sebab, setelah banjir biasanya rumput untuk pakan ternak masih terdapat bibit penyakit yang dibawa oleh banjir.
“Usai banjir biasanya hewan ternak, baik jenis unggas, sapi maupun kambing rawan terserang penyakit,” kata Kasi Pengamatan Pencegahan Pemberantasan Penyakit Hewan (P4H), Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Bojonegoro, Indra Firmansyah, Rabu (2/3).
Beberapa penyakit yang banyak menyerang hewan ternak di Bojonegoro yaitu penyakit cacingan. Penyakit itu, kata dia, termasuk penyakit hewan menular strategis. “Selain karena virus, penyakit itu rentan menyerang hewan ternak juga karena setres,” ujarnya.
Sementara akibat banjir bandang yang terjadi pada tahun ini di Bojonegoro beberapa hewan ternak terdampak penyakit. Seperti di Desa Sugihan, Kecamatan Temayang, yang terdampak sebanyak 7 ekor, 4 ekor sapi jantan dan 3 ekor sapi betina milik Jumiran. “Kandangnya memang dekat dengan sungai. Matinya (hewan ternak) karena tenggelam,” jelasnya.
Selain di Temayang, banjir bandang juga menyerang hewan ternak yang ada di Desa Tambak Merak, Kecamatan Kasiman, sebanyak 209 ekor sapi, milik 139 kepala keluarga. Di Desa Tambakromo, Kecamatan ada 20 rumah hewan. “Lima ekor sapi hanyut, milik pak Sutar, berhasil ditemukan dan masih hidup,” jelasnya.
Beberapa hewan ternak yang terdampak banjir bandang, kata dia, juga sudah mendapat suntikan dari dokter hewan yang ada di puskeswan setempat. Seperti diketahui, pada tahun 2015, demam tiga hari atau flu, menyerang 3.816 hewan ternak. Diantaranya penyakit gudig diderita oleh 742 ekor, indigesti (gangguan pencernaan) 479 ekor, enterity (mencret), menyerang hewan ternak sebanyak 246 ekor. [bas]

Tags: