Usai Latma, Satgas Rimpac 2018 Tiba di Pangkalan Koarmada II

Kedatangan Satgas Rimpac 2018 timba di Dermaga Madura Pangkalan Koarmada II Surabaya, Senin (27/8). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Satuan Tugas (Satgas) Rim of The Pasific (Rimpac) 2018 tiba di Tanah Air, Senin (27/8) di Dermaga Madura Pangkalan Koarmada II Surabaya. Kedatangan Satgas yang kurang lebih tiga bulan mengikuti Latihan Bersama (Latma) Multilateral di Honolulu Hawaii, Amerika Serikat ini disambut oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.
Satgas Rimpac 2018 melibatkan 615 prajurit TNI AL Onboard di KRI Raden Eddy Martadinata (REM) 331 dan KRI Makassar (MKS) 590 serta Helly Bell HU-4205 termasuk personel Satgas Rimpac meliputi Kopaska, Penyelam, 215 personel Marinir, 8 unit LVT 7 dan 2 unit Howitzer 105 mm.
Kasal mengatakan, dari latihan yang diikuti 27 negara ini, Satgas Rimpac banyak menorehkan prestasi selama latihan. Berbagai penghargaan tersebut antara lain, Satgas mendapatkan juara pertama dalam lomba olahraga dari seluruh negara yang ikut Latma. Serta mendapatkan juara lima dalam kegiatan lomba Rodeo.
“Negara-negara lain mengapresiasi prestasi dari Satgas Rimpac, terutama untuk juara seni. Termasuk dari peserta Rimpac itu sendiri,” kata Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Senin (27/8).
Selain ikut dalam berbagai kegiatan, sambung Kasal, para prajurit mendapatkan apresiasi, termasuk TNI AL juga mendapatkan sorotan dunia. Sorotan ini terkait dua kapal yang dibawanya, yakni KRI Raden Eddy Martadinata dan KRI Makassar.
Terkhususkan KRI Martadinata, Kasal mengaku, kapal ini merupakan produksi dari dalam negeri, yakni PT PAL.
“Total pelayaran Satgas Rimpac ini selama 90 hari. Berlayar cukup aman dan tidak ada kendala. Sedangkan prajuritnya menjalankan latihan secara profesional. Hal ini merupakan capaian yang luar biasa dan merupakan kebanggaan,” ungkapnya.
Masih kata Kasal, selama 22 hari secara nonstop, Satgas melakukan latihan di tengah laut dengan berbagai latihan. Di antaranya latihan penanggulangan bencana, latihan untuk lingkungan hidup, latihan peperangan anti kapal selam, peperangan udara, maupun manuver berbagai jenis latihan, termasuk latihan marinir.
“Latihan ini diikuti oleh 27 negara, dan 25 negara di antaranya mengirimkan kapal. Sedangkan dua negara sebagai observer (pengamat), yakni negara Ekuador dan negara Turki,” jelasnya.
Kasal menambahkan, latihan perang maritim terbesar di dunia yang dilaksanakan setiap dua tahunan tersebut, diselenggarakan oleh Armada 3 Kawasan Pasifik Angkatan Laut.
Kasal menegaskan latihan ini dalam rangka mengolaborasi berbagai jenis latihan yang tergabung dalam latihan multilateral.
“Saya mengucapkan rasa bangga, serta terima kasih atas keberhasilan tugas dan dedikasi prajurit TNI Angkatan Laut melaksanakan latihan Rimpac 2018,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Latma Multilateral Rimpac 2018 merupakan Latihan Peperangan Maritim Multilateral yang diselenggarakan oleh Armada 3 Kawasan Pasiflk. Yakni Angkatan Laut Amerika Serikat (Third Fleet Command-United States Pasific Fleet US Navy), dengan mengundang negara-negara di Kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Australia, Eropa, dan Asia. [bed]

Tags: