Usai Ledakan Bom, Pelaku Kabur

Petugas kepolisian tengah melakukan olah TKP dilokasi ledakan bom di rumah kontrakan di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/7).

Satu Anak Terluka, Pemilik Bom Melarikan Diri
Pasuruan, Bhirawa
Suara ledakan terdengar keras di pemukimam padat penduduk di Jalan Pepaya RT 01, RW 01, Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/6) siang. Ledakan keras beberapa kali itu membuat sebuah rumah kontrakan rusak.
Usai ledakan terjadi, warga sekitar melihat seorang lelaki yang diduga menjadi penghuni rumah. Hanya saja, lelaki yang belum diketahui identitasnya tersebut berusaha lari. Warga pun sempat mengejarnya. Namun, puluhan warga yang hendak mengamankan lelaki tersebut gagal karena, lelaki yang tengah membawa tas tersebut sempat mengancam, dengan mengaku sedang membawa bom.
Mendengar kata bom yang begitu keras, warga langsung menjaga jarak. Sehingga lelaki itu berhasil kabur menggunakan motor. Hanya saja, sebelum kabur dari kejaran massa, ada warga yang sempat menembak lelaki tersebut dengan menggunakan peluru gotri senapan angin.
Informasi yang dihimpun Bhirawa dilokasi, ledakan terdengar sekitar pukul 12.20. Awalnya warga mengira ledakan itu berasal dari gas epliji. “Ledakannya sebanyak 4-5 kali dan saya kira ledakan tabung gas elpiji. Tapi, usai ledakan itu, warga berbendong-bondong menuju rumah kontrakan yang meledak itu. Karena ingin tahu, saya pun bergegas lari untuk melihatnya juga,” kata Syafii, warga sekitar.
Syafii menyampaikan saat dilokasi kejadian, ia melihat ada lelaki yang hendak kabur keluar rumah, dengan menenteng tas. Lelaki itu tak lain merupakan penghuni rumah. Karena gagal mengamankan lelaki yang mengontrak rumah, warga seketika itu juga langsung masuk ke dalam rumah kontrakan itu. Di dalam rumah kontaran itu, warga menemukan seorang bocah yang diduga anak dari penghuni rumah kontrakan. Bocah yang diduga berumur 5-6 tahun itu mengalami luka-luka dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit.
Selang beberapa menit, jajaran kepolisian dari Polres Pasuruan tiba di lokasi kejadian . Selain memasang garis polisi dilokasi kejadian, tampak pula AKBP Raydian Kokrosono ikut turun ke lapangan. Berdasarkan data di lapangan, rumah kontrakan yang menjadi TKP ledakan, diketahui milik Saprani. Tak berselang lama setelah kejadian, Kapolda Jatim, Irjend Mahcfud Arifin juga tiba di lokasi kejadian.
“Ledakan yang tadi itu tidak terlalu kuat. Jadi, imbas ledakannya juga kecil. Istri terduga pelaku yang ada di rumah saat kejadian juga tidak apa-apa,” ujar Irjend Mahcfud Arifin.
Sejauh ini, belum mengetahui lebih detail tentang sosok terduga pelaku. Karena yang bersangkutan masih dalam pengejaran. Disinggung apakah terduga pelaku merupakan jaringan sel dari kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah), namun Mahcfud menjawabnya secara diplomatis. “Masih dalam pengembangan. Yang pasti, dia kami kejar terus. Yang bersangkutan berada di luar peta JAD yang kami telusuri,” tandas Mahcfud Arifin.
Dari penyisiran tim penjinak bom dan olah TKP, petugas menememukan beberapa bukti petunjuk bahwa yang bersangkutan terafiliasi dalam kelompok-kelompok radikalisme. Itu terlihat dari banyaknya buku-buku tentang jihad yang didapat di TKP. Saat ini, barang bukti tersebut sudah diamankan. “Sudah kami sterilisasi. Dilokasi Sudah tidak ada bahan peledak,” jelasnya.
Ia juga mengatakan ledakan yang terjadi di rumah kontrakan Anwardi, berasal dari bom berdaya ledah rendah (low eksplosif). “Termasuk dalam ledakan rendah, karena yang rusak hanya kaca-kaca rumah dan juga asbes rumah saja,” kata Machfud Arifin.

Identitas Pelaku Diketahui
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, ke tiga orang tersebut adalah Anwardi alias Abdullah (50), asal Karang Tanjung, Kecamatan Serang, Banten, Dina Rohana (40), asal Desa Gempeng, Bangil serta seorang anak kecil sekitar umur 6 tahun.
Mereka baru 1,5 tahun menyewa rumah milik Saprani. Dalam berinteraksi dengan masyarakat, keluarga tersebut dikenal tertutup oleh tetangganya. Sehingga, warga sekitar tak mengetahui pekerjaan Anwardi itu. “Keluarganya sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Untuk kegiatan maupun pekerjaanya kami tidak mengerti,” kata Muslim, warga sekitar.
Saat ini, kepolisian masih terus mengejar Anwardi, yang berhasil melarikan diri setelah ledakan di rumahnya. Sementara itu, istri dan anak Anwardi saat ini sudah diamankan di Polda Jatim. [hil,bed]

Rate this article!
Tags: