Usai Makan Malam, Ratusan Santri Keracunan

Salah satu Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fikri Ponorogo keracunan saat dirawat di Rumah Sakit.

Ponorogo, Bhirawa
Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fikri Ponorogo keracunan usai menyantap makan malam, Minggu (17/11). Santri Ponpes yang ada di Desa Beringin, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo ini diduga keracunan ikan tongkol yang disajikan oleh dapur Pondok. Usai makan malam, santriwan dan santriwati merasakan gejala pusing, muntah, dan mual. Para santri mendapat perawatan di RSUD dr. Hardjono, RSU Aisyiah, Puskesmas Ngrandu, dan Puskesmas Kauman.
“Sehabis maghrib, santri makan malam, setelah isya ada gejala-gejala keracunan seperti pusing, mual, dan muntah. Santri yang keracunan lalu kami bawa ke rumah sakit dan Puskesmas untuk mendapat perawatan. Dugaan sementara dari ikan laut jenis tongkol yang disantap waktu makan malam. Indikasinya yang tidak makan tongkol ya tidak keracunan,” terang Pamuji, salah satu Pengasuh Ponpes, di RSUD dr. Hardjono, Senin (18/11).
Dari data yang ada di Polsek Sumoroto Ponorogo, santri yang mengalami keracunan berjumlah kurang lebih 122 santriwan dan santriwati. Dengan rincian 65 santriwati dirawat di RSUD dr. Hardjono, 14 santriwati di RSU Aisyiah, 20 santriwan di Puskesmas Ngrandu, dan 23 santriwan di Puskesmas Kauman.
Kondisi santri yang keracunan berangsur membaik, sebagian besar sudah diperbolehkan untuk pulang. Beberapa masih harus menjalani opname. Di RSUD dr. Hardjono, 25 santri diperkirakan masih harus menjalani rawat inap.
“Dari 65 santri yang kami rawat, kondisinya telah membaik. Tapi masih ada 25 santri yang masih harus dirawat inap. Dari info yang kami dapat, santri yang dirawat di pusat layanan kesehatan lain pun sudah diperbolehkan untuk pulang,” terang Suprapto, Humas RSUD dr. Hardjono Ponorogo.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Rahayu Kusdarini mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dan menindak lanjuti laporan peristiwa keracunan ini. Pihak Dinkes menghimbau masyarakat agar lebih berhati – hati dalam proses menyajikan makanan.
“Kemarin malam ketika saya mendengar kabar keracunan, kami lakukan koordinasi dengan pimpinan Pondok. Pagi tadi, tim Dinkes ke Pondok untuk menindak lanjuti kejadian ini, dengan cara mengumpulkan sampel, memeriksa semua Santri yang ada, dan memberikan penyuluhan kepada pegawai dapur Ponpes. Untuk penyebab keracunan, kita masih menunggu hasil lab. Sampel telah kami kirim ke Surabaya, hasilnya akan keluar sekitar satu minggu,” jelas Rahayu Kusdarini.
“Dengan adanya kejadian ini, saya himbau agar warga lebih berhati – hati dalam menyajikan masakan, baik itu dari bahan bakunya, cara memasaknya, cara penyajiannya, dan cara penyimpanannya,” pungkasnya. [yan]

Tags: