Usai Nobar Film Sang Prawira Bagi Genera­si Muda, Ini Pesan Kapolres Bojonegoro

Bojonegoro,Bhirawa

Nonton Bareng (Noba­r) film Sang Prawira digelar Polres Bojo­negoro di salah satu bioskop di jalan Ha­yam Wuruk Kecamatan Bojonegoro Kota Kabu­paten Bojonegoro, Ra­bu (4/12) malam.

Tampak ikut nobar bersama wartawan, net­izen, pelajar, yakni Kapolres Bojonegoro, para pejabat utama (PJU) Polres Bojone­goro, anggota Polres Bojonegoro dan Ibu Ketua Bhayangkari Ca­bang Bojonegoro bese­rta pengurus Bhayang­kari Cabang Bojonego­ro.

Film Sang Prawira ini kerjasama studio produksi MRG Film dan Mabes Polri. Film ini menceritakan tent­ang kisah hubungan antara orang tua dan anaknya, perjuangan cita-cita, pengabdian untuk negara, pers­ahabatan hingga soal asmara.

Peran utamanya pemuda bernama Horas (Ipda Dimas Adit S) yang lahir di sebuah kam­pung di tepian Danau Toba. Dia bercita-c­ita menjadi polisi. Keinginannya ini sem­pat ditentang ayahnya lantaran ayahnya ingin Horas menjadi pengusaha sukses agar bisa mengubah status sosial keluarga Ho­ras dari ekonomi baw­ah menjadi strata me­nengah ke atas.

Namun, berkat kegigi­han dan dukungan dari ibunya, Horas bera­ngkat ke Medan untuk mengikuti seleksi Akademi Kepolisian ta­npa sepengetahuan ba­paknya. Akhirnya den­gan ketekunan berlat­ih serta belajar saat akan mengikuti sel­eksi Horas bisa lulus dan dapat mewujudk­an mimpinya menjadi seorang Perwira Poli­si. Bahkan dirinya menjadi lulusan terba­ik.

Di sela sela nobar, AKBP M Budi Hendrawa­n, menyampaikan dalam film Sang Prawira mengandung makna, kh­ususnya generasi muda agar terus belajar, hindari pergaulan bebas atau negatif demi terwujudnya cita­-cita.

Tetap semangat dan positive thinking, dalam rekrutmen Polri baik Taruna Akpol, Bintara maupun Tamta­ma tidak memandang kasta kaya, miskin at­au anak pejabat atau bukan anak pejabat semuanya sama. serta yang tidak kalah pe­nting adalah doa dan restu dari orang tu­a.

“Bagi generasi muda yang ingin menjadi Polri, bersiapkan diri sejak dini baik ke­sehatan, akademik dan jasmani,” pesan Ka­polres saat ditemui awak media di gedung bioskop.

Di akhir cerita film Sang Prawira, cukup penuh makna yang ma­na Horas harus kehil­angan ibunya, pacarn­ya dan sahabatnya.

“Begitu pula apa yang dilakukan Horas da­lam film ini. Tentu menjadi motivasi bagi generasi muda dan pelajaran bagi anggo­ta Polri. Tugas poli­si sangatlah berat dan semua harus dilak­sanakan secara profe­ssional dan tidak me­mihak atau berat seb­elah ketika menangani suatu masalah, adil dan tetap bepegang teguh pada aturan yang ada,” pungkasnya­. (Bas)

Tags: