Usai TMMD Ke-102 Desa Jembul, Umbi Porang Bakal Go Nasional

Tanaman Umbi Porang yang kini sedang dikembangbiakan sebagai komoditas unggulan Desa Jembul. [hasan amin/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Untuk mengubah pola pikir dan cara kerja yang baik dan efisien dalam masyarakat, ternyata butuh tenaga ahli yang bisa menjelaskan secara detil sekaligus mempraktekannya.
Seperti di Desa Jembul, Kec Jatirejo, Kab Mojokerto yang kini, usai TMMD reguler ke 102 tahun 2018 Kodim 0815 Mojokerto dipusatkan di desa yang ada di tengah hutan dan terisolir ini. Masyarakat Desa Jembul, kini mulai terbuka melihat masa depannya dengan potensi alam yang dimiliki, sebab selama ini tak dimanfaatkan hingga tak mempunyai nilai jual.
Hal ini tidak lain, akibat kurang pahamnya cara mengelolah hasil bumi yang khas terkandung di desa yang ada di kawasan Gunung Semar itu. Komoditi itu tak lain adalah Umbi Porang. Tanaman ini banyak tumbuh diantara pohon jati milik Perum Perhutani KPH Malang. Namun tanaman ini belum banyak dibudidayakan dan diberdayakan.
Namun setelah ada penjelasan dan pencerahan dari Dinas Pertanian dan Tanaman pangan, serta instansi terkait jika tanaman ini dapat diolah untuk makanan dan obat, maka masyarakat tergugah untuk mengembangbiakan secara besar-besaran sebagai komoditi andalan Desa Jembul dimasa mendatang.
Seperti dijelaskan salah satu petani Paeran (58 tahun) warga RT 02, Desa Jembul, saat Komandan SSK TMMD, Kapten Inf Desto Jumeno bersama Komandan SST Kodim 0815, Letda Inf Akhmad Rifa’i mengunjungi rumahnya.
”Ternyata Umbi porang yang tumbuh subur di celah-celah tanaman kopi dan jati ini sebelumnya tidak laku. Namun seiring perkembangan jaman Umbi Porang ini mulai dicari orang untuk dimanfaatkan sehingga laku dijual. Namun dihargai Rp7 ribu per kilogram, itupun menjualnya ke salah seorang pengepul di daerah Pandaan, Kab Pasuruan. Sementara itu, Umbi Porang ini baru bisa dipanen sekitar satu hingga dua tahun, dan hanya satu kali panen per pohonnya,” kata Paeran.
Semenara itu, Kepala Desa Jembul, Suyitno, saat ditemui Rabu (1/8) mengatakan, dengan dibukanya akses jalan dari DesaJembul ke desa lain yang ada disekitarnya oleh TMMD kali ini, sangat memudahkan jalur distribusi apapun termasuk hasil bumi di Desa Jembul yang menjadi komoditas utama, yaitu porang, tanaman sejenis umbi-umbian.
”Sehingga ke depan akan dijadikan komoditas prioritas dan akan kami kelola dengan baik, sehingga menjadi komoditas unggulan yang bernilai ekonomis dan dapat menambah penghasilan warga. Selain, Umbi Porang, di Desa Jembul juga ada kopi dan madu. Untuk kopi torabika khas Jembul sudah digarap Koperasi Tani Hutan dan dikemas dalam beberapa kemasan dengan harga bervariasi,” jelas pria asal Gringging Kediri ini. [min]

Tags: