USAID Bantu Ponpes yang Kekurangan Air Bersih

7-FOTO B hil-1009-air bersih dan sanitasi1Pasuruan, Bhirawa
Kekurangan sarana air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan tak hanya menyengsarakan warga, namun hal serupa juga dirasakan dikalangan santri. Itu terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Darut Taqwa yang biasa dikenal Ponpes Ngalah di Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.
Pimpinan Ponpes Darut Taqwa H Saifullah mengatakan minimnya air bersih dimusim kemarau ini sudah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Untuk mendapatkan air bersih itu, pihaknya terpaksa membeli tanah beserta sumber airnya yang berjarak 5 KM.
“Kami terpaksa membeli tanah beserta sumbernya di Dusun Njoso Purwosari. Semunya demi kepentingan ribuan santri di Ponpes Ngalah ini. Semuanya untuk kebutuhan minum, berwudhu, mandi dan sebagainya,” ujar H Saifullah yang juga rektor Universitas Yudharta Pasuruan disela-sela acara Field dan pameran sekolah lapangan air bersih dan sanitasi di aula Ponpes Darut Taqwa Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Senin (10/11).
Menurutnya, kekurangan sarana air bersih ini disebabkan sejumlah perusahaan air minum diwilayahnya. Bahkan, sebagian guru yang mengajar di Ponpes tersebut juga terpaksa membawa air kedalam jurigen setiap harinya.
“Sungguh ironi, disaat salah satu air minum kemasan di ekspor ke beberapa negara tapi di wilayahnya sendiri kekurangan air. Seharusnya harus ada keseimbangan. Jangan sampai sumber air diambil setiap harinya tapi tak diimbangi dengan mereboisasi,” paparnya.
Sementara itu, Initiatives for Watsan Inprovement Throught Networking Support (IWINS) yang didanai United States Agency Internasional Development (USAID) berusaha membantu dalam hal kekurangan sarana air bersih dan masalah sanitasi tersebut. Diantaranya USAID akan membangun 15 fasilitas air bersih bagi 6.900 orang di tiga ponpes dan 12 kelompok masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan.
“Tingginya warga Pasuruan kekurangan air bersih membuat kami terenyuh lantaran air bersih merupakan suatu kebutuhan dasar manusia. Dasar itulah USAID langsung bekerja sama dengan pemerintah dalam hal pencapaian target MDG tahun 2015 untuk akses air minum bersih dan sanitasi pada 2019. Bantuan ini juga mengurangi beban keluarga tak mampu,” tandas Ashley King, Wakil Direktur USAID. [hil]

Keterangan Foto : Ashley King, Wakil Direktur USAID bersama rektor Universitas Yudharta Pasuruan, H Saifullah dalam acara Field dan pameran sekolah lapangan air bersih dan sanitasi di aula Ponpes Darut Taqwa Desa Sengonagung, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, kemarin.

Tags: