USAID Dukung Gairahkan Minat Siswa

3-Peserta SD dan MI sedang praktik IPA (riq)Surabaya, Bhirawa
Menumbuhkan gairah siswa terhadap budaya membaca sangat penting untuk kesuksesan pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk  itu dengan adanya sudut baca diharapkan anak-anak bisa membacanya dengan baik sehingga mencapai hasil yang baik pula di dalam mata pelajaran.
USAID mendukung program pemerintah untuk meningkatkan minat baca di masyarakat, salah satunya dengan membuat sudut baca di sekolah-sekolah. “USAID sangat mendukung program-program dari pemerintah untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya melalui para guru. Sementara kalau dilihat dari sisi siswa, minat baca mereka sangat tinggi sehingga kemampuan mereka untuk memahami teks dalam artian general yakni menulis bisa lebih baik,” ungkap Office of International Affair Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Silfia Asningtias, Kamis (12/2) saat mengikuti pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran SD/MI dan SMP/MTs yang digelar USAID Prioritas di Hotel Santika Premiere Surabaya.
Ia menambahkan, saat melakukan penelitian terhadap sekolah mitra UNESA yakni SDN Wiyung program pemerintah literasi dan sebagainya sangat terlihat disekolah itu dimana disetiap kelas terdapat sudut baca, kemudian siswa yang di kelas saat istirahat banyak juga yang mengambil bukunya lalu membacanya.
Sedangkan semangat literasi sendiri sudah mengakomoditi sekolah untuk menggandakan minat baca siswa sehingga siswa sudah mulai terbiasa dan mungkin tidak banyak sekolah yang memiliki perpustakaan yang besar namun dengan adanya sudut baca ini siswa bisa tetap antusias gemar membaca.
“Kami tidak berharap semuanya  bisa memiliki sudut baca, namun di mitra UNESA terdapat 10 sekolah yang sudah memiliki sudut baca di setiap kelas meskipun ada yang optimal maupun tidak optimal tapi yang terpenting ada semangat menciptakan sudut baca atau pojok kreativitas untuk menempelkan kreasi siswa dan sekolah telah mengakomodasi program pemerintah itu dengan menterjemahkannya dalam program sekolah,” jelasnya.
Sementara dari 10 sekolah yang telah dilakukan pendampingan UNESA hampir semuanya sudah mendapatkan program literasi di sekolah. “Sebenarnya ada enam sekolah SD yang berada di Wiyung, Menganti ,Lidah Wetan, Jeruk 1 dan 2 memiliki kemampuan berbeda, kalau Wiyung secara sekolah sudah mampu tapi ada sekolah yang dibawah sebenarnya sama hanya mereka menggunakan cara yang berbeda dimana Wiyung sudut bacanya sudah tertata dan siswa banyak yang menyumbang buku tapi kalau disekolah lain ada sudut baca tapi sederhana dan bukunya masih disupport oleh sekolah jadi tergantung dari kemampuan sekolah itu sendiri,” pungkasnya. [riq]

Keterangan Foto : Peserta SD dan MI sedang praktik IPA dalam pelatihan sekolah lab LPTK di Hotel Santika Premiere Surabaya. [achmad tauriq/bhirawa]

Rate this article!
Tags: