USBN SMK Baru Dimulai, SMA Dipercepat

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman memantau pelaksanaan USBN hari pertama untuk jenjang SMK di Surabaya.

(Sekolah Buat Sendiri Kunci Jawaban)
Dindik Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMA/SMK berlangsung tidak serentak. Jika jenjang SMA telah dimulai sejak pekan lalu, siswa kelas XII SMK baru mulai mengikuti USBN  kemarin  Senin(20/3), sebagaimana jadwal yang diatur dalam Prosedur Operasional Standar (POS).
Pada hari pertama, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman ikut terjun langsung untuk memastikan pelaksanaannya. Dia pun bersyukur tidak ada kendala selama USBN berlangsung termasuk laporan dari berbagai sekolah lainnya.
“Tidak ada laporan, siswanya enjoy semua,” tutur Saiful di sela kunjungannya di SMKN 2 Surabaya dan SMK Antartika Surabaya kemarin.
Di Surabaya, USBN dilaksanakan dengan berbasis komputer. Sekolah yang tidak menggunakan komputer pun tidak masalah. Hanya saja, USBN berbasis komputer akan sangat memudahkan siswa. Itu juga bisa menjadi upaya agar siswa terbiasa saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada April mendatang.
Di sekolah yang dia kunjungi, tidak ada sekolah lain yang menggabung. Pengawasannya dilakukan silang murni dengan sekolah lain. Saiful menyebutkan, USBN harus dilaksanakan dengan baik karena ujian ini menjadi bagian penting dalam menentukan kelulusan siswa.
Sementara itu, Kepala SMK Antartika Agus Suprijanto mengatakan, pengawasan di sekolahnya USBN mulai menggunakan CCTV. Kendati demikian, keberadaan pengawas silang murni tetap digunakan. Sebab, pengawas di ruang berperan untuk mengecek absensi dan kehadiran siswa.
Pelaksanaan ujian di SMKN 2 juga terpantau lancar. Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo mengatakan, ada 784 siswanya yang ikut ujian. Mereka terbagi dalam 13 ruang yang masing-masing ada 20 siswa. Pihaknya bersyukur tidak ada kendala selama ujian berlangsung. Siswa, jelas dia, akan ujian hingga besok. Selanjutnya, pada Kamis (23/3), siswa akan break sejenak dari aktivitas ujian.
“Selanjutnya, pada Jumat dan Sabtu siswa akan mengikuti tryout khusus untuk Mapel UN,” tutur Djoko.
Pekan selanjutnya, pihaknya akan mengintensifkan siswa untuk bimbingan belajar. Kegiatan itu akan digelar hingga menjelang pelaksanaan UNBK pada awal April mendatang.
Berbeda dengan SMK, USBN di jenjang SMA berlangsung lebih awal sejak 15 Maret lalu. Hanya saja, sebagian sekolah menyelesaikan rangkaian USBN jauh lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Seperti di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, jadwal ujian hanya berlangsung selama empat hari sejak 15-18 Maret lalu.
“Karena menggabung di sekolah lain (SMP Muhammadiyah 2 Surabaya), jadi pelaksanaan USBN dipercepat sesuai instruksi dari provinsi untuk sekolah yang ujiannya menggabung,” terang Kepala SMAM 10 Surabaya Sudarusman. Dengan adanya percepatan jadwal, maka USBN yang umumnya digelar dengan satu mata ujian per hari ditambah menjadi dua.
Di sekolahnya, lanjut Sudarusman, tahun ini merupakan tahun pertama kelulusan siswa. Sehingga, jumlah peserta ujiannya pun hanya diikuti 61 siswa. Ada beberapa catatan yang diakuinya menjadi kendala. Yakni tidak disertakannya kunci jawaban dalam soal yang didistribusikan provinsi.
Padahal, USBN yang menggunakan metode computer based test (CBT) entry soal ke server harus disertakan juga kunci jawaban. Sebagian kunci jawaban sudah turun H-1 karena alasan takut bocor. “Kalau tidak ada kunci jawaban tidak bisa dientry. Jadi terpaksa guru-guru sendiri yang membuat kunci jawaban,” terang dia. [tam]

Rate this article!
Tags: