Usung Konsep SIS dan B-Cov Selama Pembelajaran Daring Inklusi

Berbagai topik terkait olahraga bagi disabilitas juga dibahas dalam seminar international ini.

Surabaya, Bhirawa
Sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, SMPN 28 Surabaya mempunyai strategis khusus selama pandemi bagi siswanya. Salah satunya mengusung Konsep Smart Inclusive School (SIS). Tak hanya itu, untuk menjamin kesehatan siswa pihaknya juga menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid 19 melalui B-Cov atau berdamai dengan Covid 19.
Menurut Kepala SMPN 28 Surabaya, Triworo Parnoningrum, konsep SIS dinilai mampu dalam mengembangkan asesmen dan Program Pembelajaran Individual (PPI) bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD) dan Peserta Didik (PD) terdampak Covid 19. Selain itu, juga mampu mengembangkan teknologi digital dalam belajar dari rumah.
“Melalui konsep ini kita juga memberdayakan peranan orangtua sebagai fasilitator suporter dan motivator,” ujar dia, Minggu (15/11).
Woro sapaan akrab Kepala SMPN 28 Surabaya ini menambahkan melalui kegiatan ini perubahan karakter warga sekolah yang mengarah pada munculnya semangat kebersamaan SIS, juga dibarengi terbentuknya ekosistem sekolah yang inklusif sehingga memanfaatkan teknologi digital dan memberdayakan alam dalam layanan pendidikan inklusi di masa pandemi.
Konsep B-Cov juga diusung SMPN 28 Surabaya selama pembelajaran di masa pandemi melibatkan seluruh warga sekolah untuk terlibat dalam segala aspek. Seperti bidang kesehatan yang mewajibkan untuk mengikuti Rapid Test atau Swab Tes bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang diadakan Pemkot Surabaya.
“Kita juga menyediakan fasilitas online seperti pelatihan menggunakan microsof office 365 dan perangkat lunak lain, seperti zoom, sebagai pendukung sarana pembelajaran oleh guru,” jabarnya.
Sekolah juga aktif dalam mendaftarkan pegawai dan guru non PNS untuk mendapat bantuan subsidi BPJS ketenagakerjaan. ”Upaya lain yang kami lakukan dalam B-Cov juga bekerjasama dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat termasuk dengan pihak Puskesmas, kepolisian, TNI dan pihak-pihak lainnya,” katanya.
Woro mengakui, melalui B-Cov pembelajaran Daring dapat berjalan dengan baik seiiring dengan meningkatnya skill Guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran online. Pasalnya, pihaknya juga aktif mengikuti pengembangan kompetensi melalui Webinar dan pelatihan online yang dilaksanakan sekolah khususnya terkait dengan pembelajaran di era pandemi.
“Kami juga memberlakukan kegiatan administrasi dan manejemen 70% secara Daring dan 30% lainnya aktifitas kerja di kantor dengan mematuhi pedoman Prokes yang telah ditetapkan di sekolah,” pungkas dia. [ina]

Tags: