UTBK-SBMPTN UB 2021 Gunakan Gedung Sendiri dan Prokes Ketat

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

Kota Malang, Bhirawa
17.204 peserta Ujian Tulis Berbasis Kompetensi untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UBTK-SBMPTN),

Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri saintek sebanyak 8.526, soshum 7.935, dan campuran 743 akan mengikuti pelaksanaan kegiatan UTBK-SBMPTN yang digelar dalam dua gelombang.

Gelombang pertama pada tanggal 12/4-18/4/2021. Gelombang kedua pada 26/4-2/4/2021.

UB telah menyiapkan 17 gedung dengan 66 ruangan, antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unit TIK Gedung Rektorat, serta Gedung Inbis.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES., mengemukakan pelaksanaan UTBK di UB menggunakan ruangan sendiri dan tidak meminjam gedung dari perguruan tinggi lain. Hal ini tentunya sangat efisien dari segi biaya.

Selain mempersiapkan ruangan, UB menyediakan 1275 komputer per sesi dan 10 persen komputer cadangan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dari segi protokol kesehatan, perempuan yang pernah meraih gelar ilmuwan terbaik se Indonesia tersebut mengatakan, setiap ruangan serta kelengkapan ujian yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

“UB juga mengatur jarak tempat duduk 1,5 meter antar peserta, menyediakan masker, sarung tangan, dan face shield cadangan. Pengawas dan panitia yang bertugas juga harus sudah mengikuti protokol kesehatan seperti sudah di vaksin atau menjalani rapid test,” katanya.

Ketua Satgas COVID-19 UB Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes memastikan ruangan tes memiliki sirkulasi udara yang baik, dan untuk meminimalisir kontak fisik, sebelum memasuki ruangan tes, dan pada saat istirahat, antrian peserta akan diatur agar tidak bergerombol.

Screening untuk peserta dilakukan dengan mengecek suhu tubuh dengan thermo gun.

“Apabila ada yang batuk, pilek, atau sakit, kami sudah menyiapkan ruang isolasi di tiap fakultas tempat diadakannya tes UTBK. Sehingga mereka tetap bisa mengikuti tes,”terangnya.

UB juga menyediakan tim kesehatan dan ambulans, bekerjasama dengan Klinik UB.

“Jadi jika ada peserta yang memerlukan bantuan medis akan dijemput dengan ambulans dan dibawa ke Klinik UB,” jelas Andarini.

Sementara itu untuk alur masuk dan keluar kampus juga dibedakan untuk menghindarkan kemacetan. Jika peserta mengalami kesulitan mencari lokasi, disediakan petugas untuk mengantar peserta sampai lokasi tes menggunakan shuttle bus.(mut)

Tags: