UU Parpol Amanahkan Politikus Harus Profesional

UU ParpolSurabaya, Bhirawa
Seiring dengan munculnya UU partaipolitik (parpol), maka kedepannya  anggota parpol yang duduk di jabatan politis tidak dapat dilakukan secara serampangan.Pasalnya,dalam UU tersebut mengamanahkan jika mereka harus memiliki kredibilitas, kapabilitas serta profesionalisme.
Anggota Komisi II DPR RI, Fandi Utomo menegaskan jika saat ini banyak kader parpol yang duduk di jabatan politis seperti anggota DPRD sering menganggap kompetensi dan integritas sambil lalu. Akibatnya,banyak muncul nada nyinyir di masyarakat.
Namun kedepannya, hal ini tidak dapat ditemui lagi,karena parpol dituntut selektif dalam memilih kadernya yang akan duduk di jabatan politis.
”Sekarang ini orang yang duduk di parpol tidak bisa dilakukan sambillalu seperti sebelumnya, namun mereka dituntut profesionalisme. Artinya mereka ini harus mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat. Selain memiliki kompetensi dan integritas  Karenanya, mereka ini harus memiliki wawasan yang luas serta ketrampilan,”tegas Fandi disela-sela acara sosialisasi UU Parpol disejumlah
pengurus DPC Partai Demokrat Surabaya dan Sidoarjo di Kantor DPD PD Jatim, Minggu (8/5).
Tak heran, untuk menempa kadernya agar memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi di masyarakat, para parpol marak menyelenggarakan sekolah politik.
Adapun dalam sekolah tersebut para kader diajarrkan bagaimana cara menambah wawasan serta bagaimana merespon hal-hal yang terjadi di masyarakat. Sehingga mereka dituntut bekerja secara profesionalisme.
”Kami bekerja sebagai anggota DPR RI dituntut profesionalisme, dan itu tidak bisa dilakukan sambilalu seperti sebelum-sebelumnya. Dan hal ini sangat baik, agar parpol benar-benar memiliki kader yang memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi di masyarakat,”tegas mantan Cawali Kota Surabaya ini.
Di sisi lain dengan semakin hari peran parpol semakin sentral. maka rekrutmen dan penempatan kader harus dipandang serius. Mengingat hal ini dapat mempengaruhi kredibilitas partai di masyarakat. Dimana sentralitas partai tersebut dimulai dari pemilihan Presiden, BPK, KPK hingga KY (Komisi Yudisial).
Sementara itu, Pengamat Politik, Suko Widodo sangat mendukung penuh gagasan tersebut. Dimana kalimat parpol seperti profesi harus dikelola secara profesional sangatlah bagus. Apalagi publik generasi baru lebih dekat degan rasionalisasi.
”Untuk itu, Parpol yang memiliki kader yang tidak cerdas dan tidak memahami karakter rakyat akan ditinggalkan.  Karenanya, tingkat loyalitas sudah menurun, kalau parpol tidak menjawab secepatnya,”ungkap alumnus Unair ini.cty

Tags: