Vaksin Covid, Tidak Perlu Takut !

Yunita Putri Wulansari

Oleh :
Yunita Putri Wulansari
RSU Haji Surabaya

Beberapa hari ini, lini masa atau media sosial khususnya twitter banyak diramaikan dengan tagar Tolak Vaksin. Entahlah, apa yang membuat masyarakat ini menolak upaya Pemerintah dalam memberikan kekebalan tubuh kepada masyarakatnya terhadap virus Covid-19 ini.

Keilmuan medis dan banyak penelitian menyebutkan sekaligus telah memberikan informasi perihal keamanan vaksin khususnya Sinovac, yang didukung oleh pemeriksaan dan penelitian dari Tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, serta pernyataan dari berbagai ahli kesehatan.

Pernyataan dari berbagai pihak tersebut, menjadi upaya Pemerintah, untuk meyakinkan kepada masyarakat, bahwa vaksin ini tidak berbahaya dan tidak membahayakan. Bahkan, perihal keahalalannya, juga jelas tergambarkan secara rinci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Mengutip pernyataan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dr. Sutrisno, perusahaan pembuat vaksin ini, telah berpengalaman puluhan tahun dalam membuat vaksin jenis apapun. Terutama dari virus yang telah dimatikan.

BPOM RI akhirnya mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Corona Sinovac. Kepala BPOM RI Penny K Lukito menjelaskan dari uji klinis, beberapa efek samping vaksin Sinovac hanya menimbulkan efek samping mulai ringan hingga sedang.

Efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam. Sedangkan yang berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit, serta diare. Namun, efek samping ini hanya terjadi sebanyak 0,1 hingga 1 persen.

Untuk itu, Penny kembali menyakinkan, bahwa efek samping vaksin Sinovac yang muncul ini tidak berbahaya bagi mereka yang nantinya akan disuntik vaksin. Kondisi akibat efek samping vaksin Sinovac ini bisa segera pulih kembali.

Kemudian dilihat dari tingkat efikasinya. Hasil analisis terhadap efikasi vaksin Sinovac dari uji klinik di Bandung menunjukkan efek vaksin sebesar 65,3 persen. Dilansir laman resmi WHO, efikasi vaksin adalah kemanjuran vaksin yang dihitung dalam presentase.

Selanjutnya sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), ini memang penting. Agar obat atau sesuatu yang masuk ke tubuh benar benar tidak dilarang oleh Agama, khususnya Agama Islam, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah orang muslim.

Mengutip pernyataan resmi Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid, kehalalan vaksin telah ditetapkan oleh Komisi Fatwa MUI, pada hari Senin, 11 Januari 2021. Proses sertifikasi halal dilakukan sesuai regulasi yang diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Faktor lain kenapa tidak perlu takut divaksin, adalah sudah ada orang orang penting yang berani untuk disuntik vaksin Sinovac. Kepala Negara menjadi yang pertama kali di vaksin Presiden Joko Widodo. Dan diperkuat dengan tokoh figur di tanah air seperti Rafi Ahmad.

Khusus di Jatim, ada pula tokoh muda milenial mulai dari Wagub Jatim Emil Dardak hingga Youtuber Bayu Skak.

Nah, vaksin Sinovac sudah ada izin BPOM, sudah ada sertifikasi Halal dari MUI, kemudian efek samping ringan, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, lalu orang nomer satu Indonesia menjadi yang pertama disuntik vaksin.

Dan satu lagi. Vaksin Covid ini, akan diberikan secara gratis. Masih mau menolak? Apa lagi yang ditakutkan? Justru vaksin ini, adalah upaya untuk memberi dan menambah kekebalan tubuh kita. Mau selamanya memakai masker dan tidak berkumpul kumpul? Gak kan?

———- *** ———–

Rate this article!
Tags: