Vaksin Meningitis Halal, Jamaah Haji Tak Perlu Kuatir

3869_largeSurabaya, Bhirawa
Dinas Kesehatan Jawa Timur memastikan vaksin meningitis  untuk jamaah haji dan umroh berstatus halal. Dari hasil penelitian kesehatan, pembuatan vaksin meningitis bebas dari unsur babi.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (DInkes) Jatim, dr Harsono, unsur babi pada vaksin manginitis hanya dijadikan sebagai katalisator atau media dalam pembuatan vaksin manginitis, bukan sebagai bahan baku pembuatan vaksin.
Dari beberapa penelitian menyebutkan pembuatan vaksin dengan menggunakan katalisator babi sangat baik hasilnya. Jika dibandingkan dengan katalisator sapi, babi masih lebih baik dalam pembuatan vaksin.
”Tapi tidak semua vaksin dibuat dengan katalisator babi, sapipun banyak digunakan oleh para produsen vaksin dibeberapa negara seperti Belgia, China dan Malaysia.
Harsono mengatakan, meski banyak pro dan kontra penggunaan vaksin meningitis tidak menyurutkan niat Dinkes dalam menginformasikan kehalalan vaksin tersebut.
Kemungkinan masyarakat belum mengetahui secara utuh bagaimana memproduksi vaksin maningitis, sehingga banyak anggapan penggunaan meningitis dengan unsur babi tidak disarankan atau diharamkan.
”Kita paham jika jamaah haji dan umroh menolak vaksin maningitis, karena mereka takut ibadah haji dan umrohnya tidak diterima,” tegasnya.
Dijelaskannya, saat ini vaksin maningitis wajib diberikan kepada jamaah haji dan umroh serta  tidak disarankan jika ada jamaah yang tidak melakukan vaksin. Jamaah yang melakukan vaksin meningitis akan terhindar bakteri radang selaput pelindung sistem saraf pusat.
Menurutnya, bakteri ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. ”Ini adalah bakteri serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, yang menyebar dalam darah ke cairan otak,” paparnya.
Ke depan dengan diberikannya vaksin maningitis dapat memperkecil penularan bakteri radang otak.
”Untuk penularannya dapat melalui udara, sehingga jamaah haji yang mengumpul di Mekkah berpotensi besar tertular bakteriraang otak. Beberapa negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru adalah endemis meningitis dan selama berhaji kemungkinan terjadi kontak atau perpindahan bakteri lewat air liur atau udara,” jelasnnya.
Menanggapi pernyataan di atas salah satu warga Surabaya, Anglis Ayu mengatakan, sampai saat ini dirinya masih ragu kehalalan vaksin meningitis. Sebelum ada fatwa halal dari MUI kehalalan vaksin meningitis masih diragukan.
”Sebelum MUI mengeluarkan fatwa halal sebagai masyarakat perlu kuatir jangan-jangan vaksin tersebut mengadung zat-zat yang diharamkan (Babi, red),” jelasnya.
Ditanya terkait dengan penggunaan vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umroh dirinya mendukung upaya pemerintah untuk memberikan vaksin. Ada keuntungan yang dapat diperoleh jika jamaah melakukan vaksinisasi, meskipun diketahui ada beberapa kekurangannya.
”Selama belum ada penganti vaksin meningitis, maka penggunannya masih diperbolehkan sebab dalam keadaan darurat,” yakinnya. [dna]

Tags: