Varian Omicron Mulai Intip Penyebaran di Kabupaten Tulungagung

Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad.

Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung tengah mewaspadai kasus warga yang baru terpapar Covid-19 membawa penyebaran varian Omicron. Apalagi kasus baru Covid-19 itu menyerang mahasiswi dan siswa yang enam sampelnya kini dikirim ke Surabaya untuk memastikan apakah bervarian Omicron atau tidak.

“Enam sampel yang dikirim ke Surabaya itu untuk melihat skuencingnya Omicron atau bukan,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, Kamis (27/1).

Ia mengakui enam sampel yang dikirim ke Surabaya tersebut merupakan bagian kasus Covid-19 yang menyerang tempat kos mahasiswi di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru. Dari 80 mahasiswi yang sampai di tes swab PCR, 21 mahasiswi di antaranya dinyatakan positif.

“Sekarang mahasiswi yang positif PCR itu di isolasi terpusat (isoter) di tempat kosannya yang juga difungsikan sebagai pondok pesantren,” bebernya.

Didik Eka selanjutnya memastikan semua penghuni kos sudah dilakukan tracing kontak erat dengan melakukan tes swab antigen dan PCR. Termasuk pada delapan orang pengasuh atau pengurus tempat kos.

“Untuk yang pengasuh atau pengurus tempat kos. Dari delapan orang yang di swab antigen, tiga orang di antaranya lanjut di swab PCR. Namun sampai saat ini hasil PCR-nya itu belum keluar,” tuturnya.

Pria berkacamata ini menyebut kasus Covid-19 di tempat kos mahasiswi tersebut diketahui setelah salah satu penghuni kos asal Lamongan menjalani perawatan di RS Bayangkara Tulungagung. Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes swab PCR.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, mengungkapkan hal yang sama. Bahkan ia menyebut selain kasus Covid-19 yang menyerang mahasiswi di Kecamatan Kedungwaru, sudah ada pula kasus siswa di salah satu SMAN di Kota Marmer yang terpapar Covid-19.

“Kami pun sudah melakukan tracing di sekolah itu setelah satu siswa dinyatakan positif Covid-19. Satu kelas ditracing dan hasil PCR-nya belum keluar dari RSUD dr Iskak,” ujarnya.

Menurut dia, siswa yang kemudian diswab PCR merupakan siswa yang sebelumnya terindentifikasi positif saat dilakukan swab antigen. “Jumlah siswa yang diswab PCR saya tidak hafal. Tetapi, saat ini siswa satu kelas itu diharuskan isolasi mandiri sembari menunggu hasil tes PCR,” sambungnya.

Dokter Kasil menyebut nantinya jika ternyata ada tambahan siswa yang dinyatakan positif Covid-19 untuk kelanjutan pembelajaran tatap muka akan diserahkan kebijakannya pada sekolah. “Sekarang kan masih distop pembelajaran tatap mukanya. Kalau memang hasilnya nanti iya (positif PCR) nanti kebijakan sekolah bagaimana,” pungkasnya. (wed.hel).

Tags: