Vasektomi-Tubektomi Gratis Digelar di Kabupaten Bojonegoro

Kepala DP3AKB Kabupaten Bojonegoro, Adie Wijatksono (tengah) bersama anggota TNI membantu mendorong peserta usai operasi KB MOW.(achmad basir/bhirawa]

Bojonegoro,Bhirawa
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan TNI dan Dinas Kesehatan menyelenggarakan Pelayanan KB MOW (Metoda Operasi Wanita) dan MOP (Metoda Operasi Pria) tanpa dipungut biaya yang terpusat di Rumah Sakit Muna Anggita, Jl Ahmad Yani , Minggu (12/8).
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti 181 orang terdiri dari 172 akseptor untuk MOW (tubektomi) dan 9 akseptor untuk MOP (vasektomi) dari 28 Kecamatan se Kabupaten Bojonegoro, sebagai rangkaian bakti sosial (Baksos).
Maksud dan tujuan pelayanan KB MOP dan MOW ini adalah untuk mencegah kehamilan.
Pantauan dilapangan menyebutkan ratusan warga Bojonegoro memadati gedung Rumah Sakit muna anggita.
Mereka adalah calon akseptor Keluarga Berencana (KB) yang akan menjalani operasi dengan MOW dan juga MOP secara gratis.
Kepala DP3AKB Kabupaten Bojonegoro Adie Wijatksono mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan salah satunya tujuan untuk menyukseskan program Keluarga Berencana. Karena dengan metode kontrasepsi MOW dan MOP ini untuk mencegah kehamilan dengan jangka panjang. Pasalnya selama ini banyak masyarakat yang ikut KB tapi masih tergolong jangka pendek.
“Untuk MOW aseptor yang dipasangkan adalah Steril atau Tubektomi, sedangkan untuk MOP yaitu Vasektomi, kedua merupakan KB untuk jangka panjang,” katanya dilokasi.
Ia menambahkan, kontrasepsi MOP dan MOW ini memiliki beberapa keuntungan. Secara umum keuntungannya adalah lebih aman karena keluhan lebih sedikit dibanding alat kontrasepsi lainnya, lebih praktis karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja, serta lebih efektif.
“Tidak ada efek samping jangka panjang setelah dioperasi dan juga tidak akan mengganggu hubungan seksual suami istri,” jelas Adie.
Selanjutnya, Adi menjelaskan diluar kegiatan baksos ini pada bulan berikutnya kita layani kontrasepsi MOP dan MOW yang sifatnya gratis tanpa dipungut biaya
” Kita layani masyarakat yang ingin ikut KB MOP dan MOW bisa ke rumah sakit fatma dan rumah sakit umum daerah, ” ujarnya.
Sementara itu, Suratmi (42) warga Kecamatan Sugihwaras mengatakan ia mengetahui adanya pelayanan gratis ini dari kader penyuluh KB dimana ia berdomisili. Mulanya Suratmi, atas ijin suaminya, sudah mantap menjadi akseptor KB MOW.
“Saya dan suami sudah mantap memilih MOW mengingat usia saya kalau hamil lagi resikonya tinggi,” kata Suratmi.
Berbeda, Sumiati peserta asal Kecamatan Dander, mengungkapkan dirinya ikut KB agar tidak hamil, telebih saat ini usia sudah 45 sehingga apabila hamil, maka saat akan melahirkan akan cukup beresiko.
Kegiatan KB ini juga merupakan bagian dari bakti sosial dari DP3AKB, Dinas Kesehatan, Kodim 0813 Bojonegoro serta sekaligus BKKBN provinsi yang pelaksanaanya di RS Muna Anggita. Oleh karena itu juga melibatkan beberapa dokter dari provinsi sekaligus anggota TNI sebagai konseling untuk mengajak para Pria untuk ikut KB pula. [bas]

Tags: