Viral Pemukulan di Sekolah Berujung Damai

Heri Sukamto, Kepala Sekolah SMPN 1 Megaluh, Jombang memperlihatkan surat pernyataan yang ditandatangani antara pihak keluarga pelaku dan korban, Rabu pagi (17/10). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Dunia pendidikan di Kabupaten Jombang, Jawa Tikur dihebohkan dengan viralnya video kekerasan pelajar sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di kabupaten tersebut yang diperkirakan terjadi pada Sabtu (13/10) yang lalu. Dari keterangan pihak sekolah, pemicu aksi kekerasan tersebut hanya karena bola.
Dalam video kekerasan pelajar SMPN 1 Megaluh, Jombang itu tampak seorang pelajar dikerumuni oleh pelajar lainnya. Salah satu pelajar sempat memukul hingga korban terduduk.
“Ini hanya karena kesalahpahaman saja. Hal yang sepele, main sepakbola saat istirahat, kemudian sampai seperti itu. Bolanya ‘natap’ pintu, dikiranya nantang, terus dipukul,” kata Heri Sukamto, Kepala Sekolah SMPN 1 Megaluh Jombang, saat diwawancarai sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu pagi (17/10).
Peristiwa yang sempat ramai dalam beberapa hari ini langsung direspon oleh pihak sekolah dengan memanggil kedua belah pihak untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
“Penyelesaiannya, kami pertemukan antara korban dengan pelakunya. Sebagai pernyataannya, telah diselesaikan, ada kesepakatan antara pihak korban dan pelaku, sama orang tuanya, tidak ada paksaan,” tuturnya.
Seperti pantauan di lapangan, surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani antara pihak orang tua korban dan pelaku tersebut juga menyebutkan adanya biaya pengobatan yang diberikan oleh pihak keluarga pelaku terhadap keluarga korban. Ke depan, agar hal tersebut tidak terulang lagi, Heri menjelaskan, pihaknya akan lebih menegakkan lagi ketertiban sekolah. Bagi pihaknya, adanya peristiwa ini adalah sebagai sebuah pembelajaran.
“Siswa tidak boleh membawa Hand Phone, juga dengan meningkatkan kedisiplinan siswa,” tutupnya. [rif]

Tags: