Virtus Security Siap Amankan Data Penting

Jpeg

Jpeg

Surabaya, Bhirawa
Virtus Technology Indonesia, penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI) yang juga anak perusahaan HYPERLINK “http://computradetech.com/” PT Computrade Technology International (CTI Group) menyatakan siap amankan data data penting di Indonesia dari kejahatan cyber crime. Penegasan tersebut disampaikan Erwin Kuncoro Presiden Direktur Virtus disela sela acara Virtus Security Day 2015, seminar dan diskusi tahunan di bidang keamanan informasi di Hotel Pullman, Surabaya Kamis (27/8) kemarin.Lebih jauh dikatakan bahwa cyber crime di Indonesia harus benar benar diwaspadai agar kangan sampai asa korban yang lebih para dialami pleh bank BCA dan bank Mandiri yang dibobol begitu saja oleh Hacker. Untuk ikut membantu masalah inilah Virtus siap membantu dengan peralatan yang canggih dan tenaga tenaga terampil untuk bekerja keras.
Dalam rangka inilah diantatanya gelar seminar yang baru pertama kali pada 2013, Virtus Security Day 2015 mengangkat tema “Advanced Threat Evolution and Future Attack Vectors” yang membahas mengenai evolusi serangan siber dan ancaman keamanan informasi di masa depan guna membantu para profesional TI memformulasikan strategi terbaik dalam menangkal serangan saat ini dan masa yang akan datang.
Advanced Persistent Threat (APT) mengacu pada jenis serangan yang memiliki terget secara spesifik dan terus-menerus (persistent) serta menggunakan jenis-jenis serangan yang terbilang baru dan jauh lebih kompleks (advance), sehingga cukup sulit untuk ditanggulangi oleh perangkat dan prosedur keamanan tradisional saat ini. Sehingga akibat yang ditimbulkan oleh APT bagi organisasi yang menjadi target serangan jauh lebih besar dari jenis serangan konvensional biasa. Oleh karena itu, organisasi perlu memikirkan dan mengaplikasikan cara-cara serta teknologi baru yang dapat menanggulangi jenis serangan ini.
“Kesadaran akan bahaya serangan APT semakin meningkat di kalangan profesional TI. Meski demikian mereka belum mengubah cara-cara untuk mengatasinya. Bahkan 75 persen responden survei yang dilakukan oleh ISACA mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kurangnya referensi dan panduan, khususnya terkait dengan APT ,“ kata Vice President Virtus Toto A. Atmojo, CISSP, CISA. “Melalui Virtus Security Day ini, kami ingin terus meningkatkan awareness para profesional TI khususnya di bidang keamanan informasi dalam menangkal serangan siber melalui berbagai praktek dan strategi terbaik dari pakar security dan juga pelaku industri untuk mengantisipasi serangan APT,” ujar Vice President Virtus Toto A. Atmojo, CISSP, CISA.
Virtus Security Day 2015 menghadirkan Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) Rudi Lumanto, Agung Setya Nugroho, IT Governance and Risk Management Head Bank Jatim, Hefli Syarifuddin, Kepala Bidang Aplikasi Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surabaya, dan Denny Cuang, Sales Manager Check Point Indonesia.
Insiden keamanan informasi di seluruh dunia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan pertumbuhannya telah melewati pertumbuhan gross domestic product (GDP) dan pengguna telepon selular. Insiden keamanan informasi tahun ini diperkirakan akan meningkat 48% , sementara jumlah pengguna telepon selular bertambah 22% , dan GDP hanya tumbuh 21% .
“Organisasi kini harus menempatkan keamanan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu prioritas utama seiring dengan perubahan serangan secara komprehensif beberapa tahun terakhir. Di era BYOD contohnya, korporasi berisiko terhadap kebocoran data penting baik secara internal maupun eksternal melalui penggunaan perangkat mobile mereka. Korporasi perlu berinvestasi lebih untuk keamanan TI di samping pengguna juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan yang sewaktu-waktu mengintai,” kata Dhany Kurniawan, Country Manager Check Point Indonesia. [ma]

Tags: