Wabah Flu Singapura Serang Probolinggo

Salah satu anak dari 10 anak yang terserang flu Singapura di Probolinggo.

Salah satu anak dari 10 anak yang terserang flu Singapura di Probolinggo.

(10 Anak Dinyatakan Positif Terjangkit)
Probolinggo, Bhirawa
Sedikitnya ada 10 warga Kota Probolinggo positif terjangkit flu Singapura. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebutkan enam orang dirawat di Puskesmas Sukabumi, empat lainnya dirawat di Puskesmas Kanigaran. “Kami sudah berkoordinasi dengan enam Puskesmas di Kota Probolinggo. Kalau ada pasien Flu Singapura, (pasien, -Red.) tidak boleh ke mana-mana dulu untuk memperkecil penularan,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Mujahra, Minggu (12/6).
Mujahra menjelaskan, Flu Singapura disebabkan virus enterovirus A. Penyakit ini sangat mudah menular. Yaitu lewat kontak langsung dengan penderita saat bersin, atau lewat peralatan milik penderita yang ada virusnya.
Flu Singapura diketahui dengan gejala antara lain demam tinggi. “Panasnya antara 30 sampai 39 derajat celcius,” terang Mujahra. Kemudian ada kemerahan pada tangan dan bagian tubuh lainnya, serta mulut atau bibir sariawan.
Karena gejala yang kompleks pada tubuh penderita tersebut, Flu Singapura juga disebut dengan penyakit hand (tangan), food (kaki) dan mooth (mulut). “Di Indonesia baru ada tahun 2011 sampai sekarang. Tapi di Singapura, tahun 2000 sudah banyak sekali,” tandasnya.
Meski mudah menular, Flu Singapura tidak berbahaya. Bahkan penyakit ini bisa sembuh tanpa harus rawat inap di puskesmas atau rumah sakit. Terutama bila tidak disertai dengan penyakit lain, paparnya.
Bahkan Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) saat ini tengah mewabah di Kabupaten Probolinggo. Namun, ternyata penyakit ini tak perlu disikapi dengan kepanikan. Pasalnya, penyakit ini tak berbahaya karena kekebalan tubuh bisa menanganinya sehingga sembuh tanpa obat.
Menurut Dokter Spesialis Anak di Poli Umum Anak RS Waluyo Jati Kraksaan, dr Made,Minggu 12/5, spreading wabah virus ini di Kabupaten Probolinggo sudah dimulai sejak bulan Maret lalu. Pihak RS Waluyo jati juga sempat menerima beberapa pasien untuk rawat inap. Namun tidak terlalu diekspose karena sembuh sendiri.
“Pada kasus tertentu, anak mogok makan dan minum jadi ada potensi dehidrasi. Karena itu orang tua khawatir dan dibawa ke RS,” ujarnya. Tindakan itu sudah benar, karena sebaiknya rawat inap di RS untuk dilakukan rehidrasi.
Cara untuk mengakali anak agar mau makan dan minum. Bagi para orangtua hendaknya memberikan makanan dan minuman dingin. Hal itu akan membantu penderita flu singapura, yang merasa tenggorokannya panas. “Misalnya diberi minus es jus jeruk, es krim. makanannya bisa agar-agar dingin. Usahakan terus memberi minum, sedikit-sedikit tapi sering,” jelasnya.
Flu Singapura lanjut Made, disebabkan virus Coxsackie. Di negara subtropis biasanya wabah merebak saat musim panas dan musim gugur. Sementara di Indonesia umumnya mewabah saat musim kemarau.
Dinamakan Flu Singapura karena dulu sering mewabah di sana. Tapi seiring banyaknya interaksi antara Singapura dan luar negeri, penyakit ini menjadi global, penyakit ini lebih sering menyerang bayi atau anak kecil, jelasnya.
Dalam dunia kedokteran dikenal dengan HFMD atau penyakit tangan, mulut, dan kaki. Hal itu didasarkan gejalanya, yakni terasa sakit ketika menelan dan terdapat bintik merah seperti sariawan di tenggorokan. Selain itu bintik merah juga di temukan pada tangan dan kaki. “Kadang ditemukan bintik merah dari kaki sampai pantat. Kasus yang seperti ini banyak saya temukan di Probolinggo,” tandasnya.
Masa inkubasi flu Singapura adalah 3-6 hari. Virus menyebar melalui udara saat penderita awal bersin atau batuk. Kelanjutannya, virus bisa menempel di meja, dinding, atau mainan anak-anak. Juga, kata Made, melalui kotoran saat ibu mengganti popok bayinya, tambahnya. [wap]

Tags: