Wabup Abdullah Hidayat Kecewa Layanan RSUD Sampang

Wakil Bupati Sampang saat sidak RSUD Sampang

Sampang,Bhirawa.
Mendengar laporan masyarakat Sampang terkait dugaan pasien yang tidak dilayani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn. Wakil Bupati (Wabup) Sampang H. Abdullah Hidayat langsung Inspeksi mendadak (Sidak) untuk memastikan apa benar laporan dari masyarakat bahwa pelayanan di rumah sakit tidak memuaskan.
Pantauan di lokasi RSUD Sampang, ternyata apa yang terjadi setelah Wabup Hidayat sidak langsung ke rumah sakit tersebut. Tanpa basa basi dia langsung marah setelah melihat pelayanan rumah sakit kurang baik dan tidak profesional membuat Wabup sangat kecewa, sebab ada pasien yang mengaku tak terlayani dan terbengkalai selama beberapa jam.
Wabup Hidayat mengatakan bahwa ada laporan pasien di RSUD atas nama Saleh Suaidi (56) warga jalan Seruni, Kecamatan Sampang yang tidak mendapatkan pelayanan dengan baik. Jum’at (15/5/20)
“Bahkan sangat mengecewakan dalam pelayanan rumah sakit tersebut, sehingga kami sidak langsung ke tempat,” ucapnya, saat Sidak di rumah sakit.
Wabup menyayangkan pelayanan di RSUD dr Mohammad Zyn, karena tidak profesional dalam menangani seorang pasien.
“Saya minta Dinkes (Dinas Kesehatan) segera mengevaluasi kinerja dokter yang tidak profesional dan segera tingkatkan pelayanannya, jangan sampai para pasien terlantar. Karena kita sebagai pelayan masyarakat, kita harus layani masyarakat dengan baik. Kami tidak mau kejadian seperti ini terulang kembali mengingat Sampang sudah menjadi zona merah Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu keluarga pasien, Leha mengaku kecewa dan syok terhadap pelayanan kesehatan, awalnya pasien mendatangi Klinik Nindhita, selang beberapa jam diperiksa disana kemudian melalui dokter ditempat tersebut mendiagnosa bahwa pasien memiliki penyakit yang arahnya ke Covid-19.
Karena itu, kemudian pasien dirujuk oleh Rumah Sakit Nindhita ke Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan, pada malam itu juga karena mereka mengaku jika dirujuk di Rumah Sakit Sampang alatnya belum lengkap.
Namun ketika sampai di RS Pamekasan belum sempat diperiksa perawat disana ketika membaca surat rujukannya menyampaikan jika pasien tersebut kategori Dalam Pengawasan atau PDP.
“Ketika kita sampai di Pamekasan malah dibuat histeris oleh Perawat disana karena menolak untuk menangani kita dengan alasan Surat Rujukan dari Rumah Sakit Nindhita ada status jika pasien merupakan kategori PDP,” paparnya.
Kemudian pihaknya kembali lagi ke Sampang dan pada pagi harinya Jum’at sekitar pukul 05.30 WIB dibawa ke Rumah Sakit dr Mohammad Zyn Sampang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dikarenakan telah ditolak di Pamekasan.
Keluarga pasien bercerita jika selama beberapa jam itu yang bersangkutan hanya dilakukan pemeriksaan awal saja selebihnya tidak ada penanganan lebih lanjut hingga pukul 09.30 WIB atau kurang lebih 4 jam.
“Kita sangat menyayangkan juga ketika di IGD mendapatkan pelayanan lamban, jika memang ada indikasi ke arah Covid-19 kenapa ketika sampai tidak dilakukan rapid tes kok masih menunggu lama,” pungkasnya.(lis)

Tags: