Wabup Bojonegoro Cek Tanggul yang Jebol di Kanor

Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto memberikan apresiasi ke warga yang bergotong royong memperbaiki tanggul Kali Ingas di Kecamatan Kanor yang jebol. [achmad basir]

Tangani Banjir, Realisasikan Proyek Strategis
Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim terus berkordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam merealisasikan sejumlah proyek strategis terkait penanganan bencanan banjir di sejumlah daerah. Di antaranya ialah banjir di Sampang dan banjir akibat luapan Kali Lamong maupun banjir di Kabupaten Sampang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi harus terus dilakukan sampai Februari 2021. Maka semua harus siaga untuk melakukan antisipasi dan penanganan dampak dari bencana banjir ini karena bencana hidrometeorologi ini harus diwaspadai oleh seluruh wilayah di Indonesia.
Untuk persoalan di beberapa titik, lanjut Khofifah, hulunya adalah menyiapkan tanggul. Plat W harus disiapkan dan Pemprov telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR. “Misalnya banjir di Sampang, harus ada kanal Plat W sampai ke laut. Menteri PUPR sudah menyiapkan anggarannya termasuk ganti untung lahan yang akan digunakan untuk perluasan. Dan yang melakukan negosiasi Bupati Sampang,” tutur Khofifah, Selasa (15/12).
Hal serupa juga terjadi pada luapan Kali Lamong yang dapat diatasi dengan pembuatan tanggul. Terkait hal itu, Menteri PUPR juga sudah merencanakan anggarannya. “Pak Menteri waktu itu mengatakan kalau tanggul habisnya sekitar Rp 1,1 triliun, itu tanggulnya karena memang agak panjang tidak hanya Gresik tapi juga Lamongan dan Mojokerto,” imbuh Khofifah.
Untuk membuat tanggul, maka lahan di kanan kiri juga harus dibebaskan. Pihak kementerian juga sudah menyanggupi, biaya tanggul oleh pusat sekaligus biaya pembebasannya. “Tetapi, tolong pembebasan lahan itu negosiasinya oleh bupati setenpat. Nah ini kan berarti oleh tiga bupati itu. Maka ini harus dilakukan kordinasi terus menerus untuk memastikan perkembangannya,” jelas Khofifah.
Jadi ada hal-hal yang dihulunya harus selesai. Kalau ini tidak selesai, maka ada intensitas hujan turun sehingga meluber. “Seperti kalau bikin tol itu sekian selesai, kemudian masuk ke gubernur karena ini berkaitan dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah),” jelas dia.
Selain tanggul, Khofifah juga menjelaskan terkait pentingnya pengerukan dari sedimentasi. Pada saat musim kemarau, pihaknya mengaku terus mengajak agar berbagai pihak melakukan pengerukan sungai. Karena kalau ada pengerukan saat musim kemarau, pasti volume pada saat musim hujan akan lebih longgar. “Pesan-pesan ini selalu kami sampaikan ke semua daerah untuk pengerukan sedimentasi pada musim kemarau,” jelas dia.
Sementara itu Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto turun langsung mengecek kondisi tanggul Sungai atau Kali Ingas (afvoer) Kecamatan Kanor yang jebol didampingi Camat kanor, Koramil, Polsek dan BPBD.
Pada kesempatan itu Wabup Budi Irawanto juga memberikan semangat dan apresiasi kepada warga yang melakukan Gotong royong menutup tanggul jebol.
“Saya akan berkordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi tanggul jebol, dan fokus kepada tanaman padi yang saat ini hantui gagal panen karena banjir, ” kata Wabup Budi Irawanto.
Pria asli Bojonegoro itu menyampaikan kecamatan Kanor adalah Kecamatan dengan potensi pertanian yakni tanaman padi, sehingga tanaman padi harus diselamatkan. “Setiap tahun tanggul Sungai atau Kali Ingas dikecamatan kanor selalu jebol, ini karena disini terjadi pertemuan antara dua sungai , yakni sungai dari arah kepohwates dan dari arah kecamatan sumberjo sehingga tanggul jebol dan mengancam lahan pertanian padi, ” Ucap Wabup
Selain itu, dari bibir Sungai atau Kali Ingas dengan Bengawan Solo tidak ada pintu air, sehingga setiap debit air bengawan solo naik maka akan masuk ke sungai atau Kali Ingas. “Saya akan panggil dinas terkait untuk memprioritaskan pintu air bibir Sungai atau Kali Ingas (afvoer) dengan bengawan solo agar saat debit air bengawan solo naik tidak bisa masuk ke sungai Sungai atau Kali Ingasm,”. [tam.bas]

Tags: